REPUBLIKA.CO.ID, HSINCHU -- Seorang perwira Angkatan Udara Taiwan mengungkapkan detail interaksi antara militer Taiwan dengan Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Bagaimana ia mengikuti program akademik enam bulan dengan perwira senior di Italia.
Taiwan yang diklaim China, tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan negara anggota NATO. Tapi pulau itu memiliki hubungan pertahanan yang erat dengan Amerika Serikat yang merupakan sekutu NATO.
Letnan Kolonel Angkatan Udara Taiwan Wu Bong-yeng mengatakan ia menghadiri pelatihan enam bulan di NATO Defence College di Roma pada tahun 2021. Ia pulang ke Taiwan pada Januari tahun lalu.
"Ini pertukaran akademik bukan militer, tentu mereka sangat penasaran dengan Taiwan," kata Wu pada wartawan dalam perjalanan ke Pangkalan Udara Hsinchu, Kamis (12/1/2023).
"Mereka harus memahami situasi negara dan kemampuan kami," katanya.
NATO menanggapi partisipasi Wu dalam program itu dengan mengatakan aliansi pertahanan tersebut tidak memiliki kemitraan resmi dengan Taiwan.
"Selama bertahun-tahun institusi pendidikan NATO, seperti NATO Defense College dan NATO School Oberammergau terlibat dengan berbagai aktor dari berbagai kawasan, termasuk dari Taiwan," kata seorang pejabat NATO.
Ia menambahkan institusi-institusi itu tidak masuk dalam struktur komando NATO. Ia merujuk pertanyaan lain ke institusi-institusi pendidikan tersebut yang belum menanggapi permintaan komentar.
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan Wu bukan perwira pertama yang dikirim untuk mengikuti pendidikan tinggi pertahanan. Tapi kementerian tidak menjelaskannya lebih lanjut.
Sementara militer Taiwan dan AS bekerja sama termasuk dalam pelatihan pilot tempur Taiwan di AS. Interaksi pertahanan Taiwan dengan negara lain sangat terbatas.
Dalam konsep strategi baru yang disetujui bulan Juni lalu, NATO menggambarkan China sebagai tantangan terhadap "kepentingan, keamanan dan nilai-nilai" sementara mengenai kekuataan militer dan ekonomi dalam "pembangunan strategi, maksud dan militernya" masih buram .
Selama tiga tahun terakhir China menambah tekanan militer, politik dan ekonomi ke Taiwan. Beijing hendak menegaskan kedaulatannya pada pulau itu.
Taiwan menolak keras klaim kedaulatan China dan berjanji membela diri bila diserang. Pemerintah di Taipei dengan tegas mengatakan hanya rakyat Taiwan yang dapat memutuskan masa depan mereka.
Pada Ahad (8/1/2023) lalu China kembali menggelar latihan tempur dengan Taiwan untuk kedua kalinya kurang dari satu bulan. Pada Agustus lalu China menggelar latihan tempur sekitar Taiwan untuk mengungkapkan kemarahannya atas kunjungan ketua House of Representative AS Nancy Pelosi.
Hsinchu yang lebih dekat sebagai pusat produksi semikonduktor juga terdapat salah satu pangkalan udara paling penting di Taiwan. Pangkalan itu bertanggung jawab pada pertahanan utara pulau itu.
Pada Rabu (11/1/2023) kemarin pangkalan tersebut menggelar latihan dengan pesawat jet Mirage dari Prancis. Angkatan Udara Taiwan cukup terlatih tapi skalanya kecil dibandingkan Angkatan Udara China yang berulang kali menerobos masuk zona pertahanan pulau itu.