REPUBLIKA.CO.ID, DAVOS -- Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin mengatakan, negaranya siap membantu Ukraina dalam perangnya dengan Rusia sepanjang yang diperlukan. Pernyataan ini disampaikan dalam acara tahunan World Economic Forum di Davos, Swiss.
"Saya pikir, satu-satunya pesan yang perlu kami sampaikan, kami akan membantu Ukraina selama yang dibutuhkan, satu tahun, dua tahun, lima tahun, 10 tahun, 15 tahun," kata Marin, Selasa (17/1/2023).
Sebelumnya dilaporkan, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menyebut pernyataan Rusia tentang negosiasi damai dengan Ukraina adalah "omong kosong".
"... omong kosong, semua yang mereka (Rusia) katakan. Kami tidak akan mempercayainya, dan yang lebih penting, kami senang semakin banyak negara yang juga tidak mempercayainya," kata Kuleba dalam wawancara dengan stasiun televisi Kanada CBC News, Selasa (17/1/2023).
Kuleba mengatakan, serangan baru-baru ini di Kota Dnipro di Ukraina timur tidak akan memaksa Kiev untuk menyerah.
"Kita tidak bisa begitu saja mengatakan: 'Baiklah, kami menyerah, karena Anda menyerang bangunan tempat tinggal, membunuh orang tua, ibu, anak, menebar teror.' Akan lebih buruk kalau kita bersikap seperti itu," kata Kuleba.