REPUBLIKA.CO.ID., ISTANBUL -- Sedikitnya 22 jenazah penumpang Yeti Airlines Nepal telah diserahkan kepada keluarga mereka setelah melewati proses identifikasi, sementara 49 lainnya telah dibawa ke ibu kota Kathmandu, kata seorang pejabat dinas penerbangan pada Rabu (18/1/2023).
Pencarian intensif masih berlangsung di lokasi kecelakaan di Kota Pokhara pada Rabu, tiga hari setelah pesawat berisi 68 penumpang dan empat awak mengalami kecelakaan terburuk dalam 30 tahun.
Beberapa tim telah dikerahkan untuk mencari jenazah yang hilang, kata juru bicara Otoritas Penerbangan Sipil Nepal Jaganatha Niraula kepada Anadolu.
"22 jenazah telah diserahkan kepada keluarga mereka di kota Pokhara," kata Niraula, sambil menambahkan bahwa 49 jenazah penumpang lainnya telah dibawa ke Kathmandu.
Pesawat seri ATR 72-500 milik Yeti Airlines, nomor penerbangan YT 691, sedang terbang dari Kathmandu ke bandara baru di pusat kota Pokhara ketika jatuh pada Ahad pagi.
Penyebab kecelakaan udara sedang diselidiki oleh komite beranggotakan lima orang.
Menurut Kathmandu Post, tim yang terdiri atas 11 ahli asing telah tiba di Kathmandu untuk membantu penyelidikan kecelakaan udara tersebut.