Jumat 20 Jan 2023 21:00 WIB

Badan Bantuan Turki Bangun Taman Bagi Pengungsi Rohingya di Bangladesh

Lebih dari 1,2 juta pengungsi Rohingya telah tinggal di 33 kamp darurat di Bangladesh

Pengungsi Rohingya berkumpul untuk memperingati lima tahun eksodus mereka dari Myanmar ke Bangladesh, di sebuah kamp pengungsi Rohingya Kutupalong di Ukhiya di distrik Cox
Foto: AP Photo/ Shafiqur Rahman
Pengungsi Rohingya berkumpul untuk memperingati lima tahun eksodus mereka dari Myanmar ke Bangladesh, di sebuah kamp pengungsi Rohingya Kutupalong di Ukhiya di distrik Cox

REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Badan Kerjasama dan Koordinasi Internasional Turki (TIKA) meresmikan taman untuk anak-anak di kamp pengungsi Rohingya di Distrik Coxs Bazar, Bangladesh, Kamis (19/1/2023). Perwakilan Turki di Dhaka, Mustafa Oman Turan, meresmikan taman di kamp pengungsi Rohingya nomor 5, menurut TIKA di Dhaka.

Upacara peresmian taman tersebut juga dihadiri oleh Koordinator TIKA Bangladesh Sevki Mert Baris. "Taman tersebut menyediakan sejumlah aktivitas olahraga berbeda yang akan menjadi tempat rekreasi bagi anak-anak Rohingya," menurut TIKA seperti dilansir Anadolu.

Baca Juga

TIKA sebelumnya telah membangun taman untuk anak-anak di kamp Rohingya nomor 16. Lebih dari 1,2 juta pengungsi Rohingya yang teraniaya telah tinggal di 33 kamp darurat yang padat di Bangladesh.

Kebanyakan dari mereka melarikan diri dari serangan brutal militer di kampung halaman mereka di wilayah bagian Rakhine, Myanmar pada 2017. Menurut data PBB dan lembaga resmi lainnya, lebih dari 500 ribu pengungsi Rohingya yang berada di pengungsian di Bangladesh adalah anak-anak, yang membutuhkan pendidikan dan fasilitas hidup yang lebih baik.

"Taman yang telah dibangun ini diharapkan dapat membantu anak-anak Rohingya tumbuh dalam lingkungan yang lebih sehat," menurut TIKA.

TIKA didirikan pada 1992 dan saat ini, lembaga tersebut memiliki cabang di 60 negara di seluruh dunia. TIKA membuka kantor di Bangladesh pada 2014 dan menjalankan sejumlah proyek, termasuk puluhan program fasilitasi di kamp-kamp pengungsi Rohingya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement