REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Dua diplomat menyebut Uni Eropa (UE) sepakat akan memberlakukan sanksi baru terhadap 37 individu dan organisasi di Iran, yang dianggap telah melakukan pelanggaran berat hak asasi manusia. Pernyataan ini dikeluarkan UE setelah mereka juga memutuskan mendaftarkan organisasi Garda Revolusi Teheran (IRGC) sebagai organisasi teroris.
"Kami akan mengadopsi paket sanksi keempat terhadap Iran pada hari Senin dan kami yakin kami harus mulai mengerjakan paket kelima untuk mendaftarkan IRGC sebagai organisasi teroris," kata salah satu sumber, seorang diplomat Uni Eropa dilansir dari The News Arab, Sabtu (21/1/2023).
IRGC didirikan tak lama setelah Revolusi Islam 1979 untuk melindungi sistem pemerintahan Syiah dan memberikan penyeimbang bagi angkatan bersenjata reguler. Garda memiliki sekitar 125 ribu anggota militer yang kuat dengan unit angkatan darat, laut dan udara.
IRGC juga memimpin milisi Basij, pasukan paramiliter sukarela yang setia pada lembaga ulama yang sering digunakan untuk menindak protes anti-pemerintah.
Di sisi lain, hubungan antara negara-negara anggota UE dan Teheran telah memburuk karena upaya untuk menghidupkan kembali pembicaraan nuklir terhenti. Teheran juga telah menahan beberapa warga negara Eropa dan blok tersebut menjadi semakin kritis terhadap tindakan kekerasan yang terus berlanjut terhadap pengunjuk rasa dan pengiriman pesawat tak berawak Iran ke Rusia.
Kedua sumber mengatakan, 37 nama baru akan masuk daftar hitam karena pelanggaran hak asasi manusia ketika menteri luar negeri blok bertemu pada hari Senin. Sanksi berarti anggota IRGC tidak akan diizinkan melakukan perjalanan ke UE dan aset apa pun yang mereka miliki di Eropa akan dibekukan.
Kedua diplomat itu menambahkan, bagaimanapun, bahwa IRGC belum akan diberi sanksi sebagai organisasi. "Jika Anda melakukan ini, itu harus sah secara hukum dan itu sedang dibahas sekarang. Tapi itu belum siap untuk hari Senin," kata salah satu dari mereka.
Kepala eksekutif Uni Eropa, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, minggu ini mendukung daftar IRGC sebagai organisasi teroris sebagai tanggapan atas apa yang dikatakannya sebagai pelanggaran hak asasi manusia di republik Islam itu.
Iran memperingatkan pada Kamis (19/1/2023), bahwa UE akan menembak dirinya sendiri jika menunjuk garda terdepan revolusi Iran sebagai organisasi teroris, sehari setelah Parlemen Eropa meminta UE dan negara-negara anggotanya untuk melakukannya.
Sumber tersebut mengatakan masih ada beberapa perdebatan di antara 27 anggota blok.