REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, pengiriman senjata ke Kiev yang mengancam wilayah Rusia dapat memicu bencana global. Ketua parlemen Rusia atau Duma, Vyacheslav Volodin mengatakan, pengiriman senjata membuat penolakan penggunaan senjata pemusnah massal tidak dapat dipertahankan.
Ia memperingatkan dukungan Amerika Serikat (AS) dan Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) ke Ukraina membawa dunia ke "perang yang buruk."
"Bila senjata-senjata yang dipasok Washington dan NATO akan digunakan menyerang kota-kota sipil dan mencoba merebut wilayah kami, seperti yang mereka ancam, akan menimbulkan langkah balasan dengan senjata yang lebih kuat," kata Volodin di aplikasi kirim pesan Telegram, Ahad (22/1/2023).
"Argumen sebelumnya senjata nuklir tidak digunakan sebagai senjata pemusnah massal dalam konflik lokal tidak dapat dipertahankan, karena negara-negara itu tidak menghadapi situasi di mana terdapat ancaman pada keamanan warga dan integritas wilayah mereka," tambahnya.
Pekan lalu, negara-negara Barat mengirimkan senjata senilai miliaran dolar AS ke Ukraina. Meski begitu, mereka gagal membujuk Jerman untuk menyediakan tank Leopard. Berlin menggunakan hak veto sebagai negara yang memproduksi tank jenis tersebut.
Tank Leopard digunakan di berbagai negara di Eropa, tapi pengirimannya ke Ukraina membutuhkan persetujuan Berlin. Sejak invasi 24 Februari, Rusia merebut banyak wilayah Ukraina dan mengatakan tidak akan pernah mengembalikannya. Kiev mengatakan pengembalian integritas wilayah Ukraina tidak pernah terbuka untuk negosiasi.