REPUBLIKA.CO.ID, BAKU -- Azerbaijan pada Ahad (29/1/2023) mengevakuasi staf kedutaan dan anggota keluarga mereka dari Iran. Evakuasi berlangsung setelah seorang pria bersenjata menembak mati seorang penjaga keamanan dan melukai dua orang lainnya dalam sebuah serangan dua hari lalu.
Polisi di Teheran mengatakan, mereka telah menangkap seorang tersangka. Pria bersenjata itu memiliki motif pribadi, bukan politik.
Insiden itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara negara-negara tetangga atas perlakuan Iran terhadap etnis minoritas Azeri. Termasuk keputusan Azerbaijan menunjuk duta besar pertama untuk Israel.
Setelah serangan itu, Kementerian Luar Negeri Azerbaijan memanggil duta besar Iran di Baku untuk menuntut keadilan dan mengevakuasi staf kedutaan dari Teheran. Sejauh ini tidak ada rincian lebih lanjut apakah kedutaan akan terus berfungsi.
Sebelumnya, kementerian mengatakan penembakan itu adalah akibat dari kegagalan Teheran untuk mengindahkan seruan keamanan yang lebih baik. Rekaman CCTV yang diperoleh Reuters menunjukkan, penyerang memaksa masuk ke gedung kedutaan dan menembaki dua pria sebelum pegawai kedutaan menangkapnya.
Seorang pria berambut abu-abu yang diidentifikasi sebagai penyerang kemudian ditampilkan di televisi pemerintah Iran. Pemerintah mengatakan, pelaku telah bertindak untuk mengamankan pembebasan istrinya diyakini ditahan di kedutaan. Seorang wanita muda yang diidentifikasi sebagai anak perempuan pelaku mengatakan, ibunya berada di Azerbaijan.
Presiden Iran Ebrahim Raisi menyerukan "penyelidikan komprehensif" atas insiden itu. Dia menyampaikan belasungkawa kepada Azerbaijan dan keluarga korban.