REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -– Kementerian Luar Negeri Australia mencopot semua kamera pengawas buatan Cina di semua fasilitas mereka. Sebelumnya Kementerian Pertahanan menempuh langkah serupa menyusul adanya laporan kamera itu melahirkan risiko keamanan.
Menteri Luar Negeri Penny Wong, Jumat (10/2/2023) mengonfirmasi kamera pengawas buatan Cina akan dicopot dari semua kantor kementeriannya. ‘’Kami mencopotnya,’’ ujar Wong kepada ABC, seperti dilansir Aljazirah.
Wong meminta kementerian yang dipimpinnya mempercepat mengganti semua kamera pengawas itu.
Sehari sebelumnya, Menteri Pertahanan Richard Marles memerintahkan pencopotan kamera pengawas buatan Cina setelah adanya audit yang mengungkapkan paling tidak 913 kamera telah dipasang di lebih 250 gedung pemerintahan Australia.
Kamera pengawas itu dibuat Hangzhou Hikvision Digital Technology and Dahua Technology Co, perusahaan semi pemerintah. Kebijakan soal kamera pengawas muncul di tengah upaya Canberra dan Beijing memperbaiki hubungan.
Ketegangan terjadi di antara kedua negara setelah pada 2018 Australia melarang masuknya perusahaan Cina, Huawei di bisnis jaringan 5G.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Mao Ning merespons langkah Australia. Ia menegaskan, Beijing mendorong perusahaan-perusahaan Cina menjalankan bisnis dan investasi internasional sesuai aturan dan hukum negara tempat mereka beroperasi.
Menurut Mao, Cina menentang isu keamanan nasional dan penyalahgunaan wewenang untuk mendiskriminasikan perusahaan-perusahaan Cina. ‘’Kami harap Australia berlaku adil kepada perusahaan-perusahaan Cina,’’ katanya, Kamis (9/2/2023).
Juru bicara kemanan siber oposisi, Partai Liberal, James Paterson, mengaku mempertanyakan audit keamanan ini enam bulan setelah Kementerian Dalam Negeri tak bisa menjawab berapa kamera,sistem kendali, dan intercom buatan Cina yang dipasang gedung pemerintah.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
