Selasa 14 Feb 2023 11:24 WIB

Sekjen NATO: Balon Mata-Mata di AS Bagian dari Pola Pengintaian

AS menembak jatuh balon yang diduga alat spionase Cina itu pekan lalu.

Rep: Lintar Satria, Dwina Agustin/ Red: Nidia Zuraya
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan insiden balon mata-mata Cina di Amerika Serikat (AS) baru-baru ini merupakan pola yang perlu diwaspadai NATO. AS menembak jatuh balon yang diduga alat spionase Cina itu pekan lalu.
Foto: AP Photo/Andreea Alexandru
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan insiden balon mata-mata Cina di Amerika Serikat (AS) baru-baru ini merupakan pola yang perlu diwaspadai NATO. AS menembak jatuh balon yang diduga alat spionase Cina itu pekan lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Sekretaris Jenderal Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Jens Stoltenberg mengatakan, insiden balon mata-mata Cina di Amerika Serikat (AS) baru-baru ini merupakan pola yang perlu diwaspadai NATO. AS menembak jatuh balon yang diduga alat spionase Cina itu pekan lalu.

"Apa yang kami lihat di atas Amerika Serikat merupakan pola di mana Cina dan juga Rusia meningkatkan aktivitas pengintaian di sekutu-sekutu NATO," kata Stoltenberg, Senin (13/2/2023).

Baca Juga

Pentagon mengatakan, pesawat tempur militer AS menembak jatuh objek segi delapan di atas Danau Huron, Ahad (12/2/2023) kemarin. Insiden terbaru sejak balon mata-mata Cina menempatkan keamanan Amerika Utara dalam kewaspadaan tinggi.

Objek pada Ahad lalu merupakan benda terbang keempat yang ditembak jatuh rudal AS di Amerika Utara dalam satu pekan terakhir. Kementerian Luar Negeri Cina tidak memiliki informasi tentang tiga objek terbang yang ditembak jatuh AS.

Sementara pekan lalu, pemerintah AS mengatakan, balon Cina yang ditembak jatuh Sabtu(4/2/2023) dilengkapi alat mendeteksi dan mengumpulkan sinyal. Kendaraan udara pengintai militer ini mengincar lebih dari 40 negara.

Washington merujuk foto yang diambil dari pesawat intai AS U-2. Pada Jumat (10/2/2023) pemerintah AS mengatakan armada balon itu dioperasikan dengan arahan Tentara Pembebas Rakyat (Angkatan Bersenjata Cina).

Balon itu, menurut Washington, khusus untuk operasi mata-mata. Dilengkapi peralatan canggih yang dirancang untuk mengumpulkan informasi sensitif dari seluruh dunia.

Pemerintah AS mengatakan, balon serupa telah terbang di lima benua. Pernyataan seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS memberikan informasi paling banyak yang menghubungkan militer Cina dengan balon mata-mata yang ditembak jatuh AS di atas Samudra Atlantik. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement