REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berjanji untuk menyelesaikan upaya pencarian dan penyelamatan terlebih dahulu. Tindakan itu dinilai masih diperlukan, kemudian pemerintah melakukan layanan akomodasi dan penghidupan bagi para korban gempa.
"Pertama-tama kami akan menyelesaikan upaya pencarian dan penyelamatan, tidak meninggalkan satu orang pun di bawah reruntuhan, dan melakukan layanan penghidupan dan akomodasi dengan cara yang tidak akan menimbulkan keluhan siapa pun," ujar Erdogan.
Erdogan mengatakan upaya pencarian dan penyelamatan dan bantuan yang diadakan di bawah perjuangan luar biasa terus berlanjut. Kekurangan pada hari-hari awal gempa telah dihilangkan secara signifikan.
“Pekerjaan kami telah dipercepat dengan upaya 250 ribu personel kami dan dengan seluruh bangsa kami. Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang, termasuk personel publik, anggota masyarakat sipil, dan sukarelawan, yang bersama kami memikul bencana abad ini,” ujar Erdogan dikutip dari Anadolu Agency.
Erdogan berterima kasih kepada semua negara sahabat atas pesan solidaritas dan upaya pencarian dan penyelamatan, serta mereka yang mengambil bagian dalam kampanye bantuan nasional. Dia menegaskan tujuan untuk membangun kembali gedung-gedung yang dilanda gempa dalam waktu satu tahun.
"Dalam rapat Kabinet kemarin, kami mengumpulkan bantuan 136,6 juta lira Turki," kata presiden Turki itu.
Pada 6 Februari, dua gempa kuat melanda Turki selatan, berpusat di Kahramanmaras dan mengguncang sepuluh provinsi lainnya, Hatay, Gaziantep, Adiyaman, Malatya, Adana, Diyarbakir, Kilis, Osmaniye, Sanliurfa, dan Elazig. Korban meninggal kini telah meningkat lebih dari 35.400, dengan ribuan lainnya terluka.