Jumat 03 Mar 2023 13:55 WIB

Peran Indonesia dalam Isu Myanmar dan Afghanistan Diapresiasi

Para menlu asing mengapresiasi atas keberhasilan presidensi G20 Indonesia tahun lalu.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menghadiri pertemuan menlu G20 dan forum kerja sama lima negara MIKTA di New Delhi, India, Kamis (2/3/2023).
Foto: EPA-EFE/LUKAS COCH
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menghadiri pertemuan menlu G20 dan forum kerja sama lima negara MIKTA di New Delhi, India, Kamis (2/3/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menghadiri pertemuan menlu G20 dan forum kerja sama lima negara MIKTA di New Delhi, India, Kamis (2/3/2023) lalu. Di sela-sela agenda tersebut, Retno turut melakukan pertemuan bilateral dengan 14 menlu, terdiri dari Australia, Afrika Selatan, Belanda, Brasil, Denmark, Inggris, Kanada, Spanyol, Swedia, Amerika Serikat (AS), Argentina, Arab Saudi, Mesir, dan Perwakilan Tinggi Uni Eropa.

“Keketuaan Indonesia di ASEAN dan isu Myanmar muncul di hampir semua pertemuan bilateral yang saya lakukan. Negara-negara menyampaikan dukungan terhadap keketuaan dan pendekatan yang dilakukan Indonesia, khususnya terhadap masalah Myanmar,” kata Retno dalam siaran pers yang dirilis Kementerian Luar Negeri, Jumat (3/3/2023).

Baca Juga

“Mereka (para menlu) mengapresiasi peran aktif Indonesia dalam mendorong penyelesaian isu Myanmar dan menyampaikan dukungan terhadap sentralitas ASEAN serta implementasi lima poin konsensus,” ujar Retno menambahkan.

Selain Myanmar, isu Afghanistan pun muncul di banyak pertemuan bilateral Retno dengan 14 menlu asing. “Indonesia diapresiasi atas peran aktifnya mendorong perdamaian dan memberdayakan perempuan di Afghanistan,” ucap Retno.

Selain itu, para menlu asing turut menyampaikan apresiasi atas keberhasilan presidensi G20 Indonesia tahun lalu. “Saya juga sampaikan agar proyek-proyek kerja sama konkret yang dihasilkan di masa presidensi Indonesia dapat ditindaklanjuti di masa presidensi India,” kata Retno.

Dalam pertemuan bilateral dengan 14 menlu asing tersebut, Retno turut meminta dukungan pencalonan Indonesia sebagai anggota Dewan HAM PBB 2024-2026 dan anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB 2029-2030.

Karena hanya satu hari berada di New Delhi, Retno mengatakan, semua pertemuan bilateral tersebut dilakukan dalam bentuk pull-aside. Artinya dia bertemu dan berbincang langsung tanpa ada basa-basi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement