Jumat 03 Mar 2023 11:06 WIB

Hungaria Kembali Tunda Ratifikasi Keanggotaan Swedia dan Finlandia di NATO

Swedia dan Finlandia membutuhkan ratifikasi dari semua anggota NATO.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban. Hungaria telah menunda pemungutan suara untuk meratifikasi tawaran aksesi Swedia dan Finlandia sebagai anggota NATO. Menurut jadwal terbaru yang diterbitkan pada Kamis (2/3/2023) di situs web Majelis Nasional, pemungutan suara mundur dua pekan ke sesi parlemen mulai 20 Maret.
Foto: independent.co.uk
Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban. Hungaria telah menunda pemungutan suara untuk meratifikasi tawaran aksesi Swedia dan Finlandia sebagai anggota NATO. Menurut jadwal terbaru yang diterbitkan pada Kamis (2/3/2023) di situs web Majelis Nasional, pemungutan suara mundur dua pekan ke sesi parlemen mulai 20 Maret.

REPUBLIKA.CO.ID, BUDAPEST -- Hungaria telah menunda pemungutan suara untuk meratifikasi tawaran aksesi Swedia dan Finlandia sebagai anggota NATO. Menurut jadwal terbaru yang diterbitkan pada Kamis (2/3/2023) di situs web Majelis Nasional, pemungutan suara mundur dua pekan ke sesi parlemen mulai 20 Maret.

Swedia dan Finlandia membutuhkan ratifikasi dari semua anggota untuk bisa bergabung dengan NATO. Sejauh ini, hanya Hungaria dan Turki yang belum menyetujui aplikasi kedua negara Nordik itu untuk bergabung dengan aliansi militer Barat.

Baca Juga

Perdana Menteri populis Hungaria, Viktor Orban, mengatakan, dia secara pribadi mendukung kedua negara bergabung dengan NATO. Tetapi dia menuduh pemerintah di Stockholm dan Helsinki telah menyebarkan kebohongan terang-terangan tentang Hungaria.

Dalam sebuah wawancara radio pada 24 Februari, Orban mengonfirmasi bahwa, Hungaria akan mengirim delegasi parlementer ke Swedia dan Finlandia untuk meminta klarifikasi tentang masalah penyebaran kebohongan sebelum ratifikasibdi parlemen.

“Tidaklah tepat bagi mereka untuk meminta kami menerima mereka saat mereka menyebarkan kebohongan terang-terangan tentang Hungaria, tentang supremasi hukum di Hungaria, tentang demokrasi kita, dan tentang kehidupan di sini. (Bagaimana) ada orang yang ingin menjadi sekutu kita dalam sistem militer, sementara mereka tanpa malu-malu menyebarkan kebohongan tentang Hungaria?. Jadi, mari berhenti untuk berbicara ramah dan tanyakan kepada mereka bagaimana ini bisa terjadi," ujar Orban.

Hongaria telah menunda ratifikaai berturut-turut sejak Juli 2022. Hal ini membuat frustrasi beberapa pihak di Uni Eropa serta anggota partai oposisi Hungaria.

Dalam komentar di parlemen Hungaria pada Rabu (1/3/2023) seorang anggota parlemen liberal dan mantan menteri luar negeri Agnes Vadai, mengkritik penundaan ratifikasi Swedia dan Finlandia berulang kali. Dia menuduh parlemen sengaja menunda pemungutan suara.

“Ini bisa menjadi masalah yang cepat dan sederhana di parlemen Hungaria, tapi ternyata tidak.  Itu bukan karena selalu ada alasan atau taktik mengulur-ulur waktu dari partai yang berkuasa,” kata Vadai, seraya menambahkan bahwa pengiriman delegasi parlemen ke Swedia dan Finlandia adalah trik terbaru untuk penundaan.

Delegasi Hungaria diperkirakan akan bertemu dengan Ketua majelis Swedia Andreas Norlén dan anggota parlemen lainnya di parlemen Swedia, Riksdag, pekan depan. Pertemuan itu akan fokus pada proses ratifikasi yang sedang berlangsung di parlemen Hungaria.

Suara bulat dari semua 30 anggota NATO diperlukan untuk menerima anggota baru. Sebanyak 28 negara anggota NATO telah menyetujui keanggotaan untuk negara-negara Nordik pada akhir September. Swedia dan Finlandia mengajukan aplikasi keanggotaan NATO pada Mei 2022, sebagai tanggapan atas invasi Rusia di Ukraina. 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement