Selasa 07 Mar 2023 11:53 WIB

Penguatan Hubungan dengan Negara Muslim Jadi Prioritas Kebijakan Rusia

Rusia dan negara-negara Islam sama-sama berkomitmen terhadap dunia yang demokratis.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan, penguatan hubungan dengan negara-negara Muslim menjadi salah satu prioritas kebijakan luar negeri Rusia. Dia menyebut, Moskow berbagi kesamaan pandangan dengan dunia Islam soal pembentukan tatanan dunia yang multipolar.
Foto: Yury Kochetkov/Pool Photo via AP
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan, penguatan hubungan dengan negara-negara Muslim menjadi salah satu prioritas kebijakan luar negeri Rusia. Dia menyebut, Moskow berbagi kesamaan pandangan dengan dunia Islam soal pembentukan tatanan dunia yang multipolar.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW – Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan, penguatan hubungan dengan negara-negara Muslim menjadi salah satu prioritas kebijakan luar negeri Rusia. Dia menyebut, Moskow berbagi kesamaan pandangan dengan dunia Islam soal pembentukan tatanan dunia yang multipolar.

“Rusia mempertahankan hubungan yang baik, jujur, dan saling menghormati dengan negara-negara dunia Islam. Penguatan lebih lanjut (hubungan) mereka adalah salah satu prioritas berkelanjutan dari kebijakan luar negeri Rusia,” kata Lavrov saat menghadiri pertemuan Russia-Islamic World Strategic Vision Group, Senin (6/3/2023), dikutip laman kantor berita Rusia, TASS.

Baca Juga

Menurut Lavrov, Rusia dan negara-negara Islam sama-sama berkomitmen terhadap dunia yang demokratis. “Kita dipersatukan oleh komitmen kita terhadap keragaman budaya dan peradaban masyarakat di planet ini serta hak mereka untuk menentukan jalur pembangunan politik, sosial, dan ekonomi mereka sendiri,” ucapnya.

Tak hanya itu, dia menilai, Moskow dan dunia Islam pun sama-sama menginginkan tatanan dunia yang multipolar. “(Rusia) bersama dengan teman-temannya dari negara-negara Muslim bersikeras pada pembentukan tatanan dunia multipolar yang lebih adil dan lebih demokratis, yang didasarkan pada prinsip-prinsip Piagam PBB. Kami menolak nilai-nilai ultraliberal yang ingin diterapkan secara agresif oleh kolektif Barat,” ujar Lavrov.

Agenda pembahasan dalam pertemuan Russia-Islamic World Strategic Vision Group beragam, mencakup dialog lintas agama, hubungan perdagangan dan ekonomi, serta proses perdamaian. Dalam pertemuan itu pun biasanya dibahas soal nilai-nilai budaya dan etika tradisional serta prospek pengembangan dan implementasi program bersama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement