REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Seorang anggota parlemen oposisi dari partai Islam, Parti Islam Se-Malaysia (PAS) telah mendesak pemerintah Malaysia untuk mengendalikan jumlah konser dan gelaran pertunjukan yang diadakan oleh artis luar negara, seperti K-Pop girl grup Korea Blackpink di negara itu.
Mengutip contoh konser girl grup baru-baru ini di Kuala Lumpur selama akhir pekan, Nurul Amin Hamid mengatakan kepada parlemen pada Selasa (7/3/2023), bahwa konser tersebut bertentangan dengan nilai-nilai populasi mayoritas Muslim di negara itu.
“Tidak bisakah pemerintah mengontrol penyelenggaraan konser asing semacam itu, yang semakin diberi ruang di negara kita?” tanyanya pada hari kesembilan sesi debat RUU Perbekalan di tingkat kebijakan di parlemen.
Anggota Parlemen dari wilayah Padang Terap itu mengatakan, konser semacam itu telah menimbulkan sedikit keresahan di kalangan umat Islam di Malaysia. “Saya ingin meningkatkan kepedulian komunitas Muslim di negara ini tentang konser dan penampilan artis asing yang semakin banyak diadakan di negara ini,” katanya di parlemen seperti dilansir Channel News Asia.
“Di antaranya adalah artis seperti Westlife, OneRepublic, Mamamoo, Jay Chou, dan yang terbaru, grup K-pop Blackpink.”
Hal itu ia sampaikan mengomentari membludaknya penonton konser penampilan Blackpink di Malaysia baru-baru ini. Nurul Amin mengatakan bahwa hal itu seharusnya tidak diizinkan mengingat negaraitu sedang dilanda keprihatinan, terkait banjir besar yang melanda negara bagian Johor, Pahang, dan Melaka di Semenanjung Malaysia.
Media lokal melaporkan bahwa konser Blackpink di Stadion Nasional Bukit Jalil di Kuala Lumpur pada Sabtu menarik lebih dari 60.000 penggemar beratnya. Ini bukan pertama kalinya partai Islam menyerukan untuk menentang konser artis internasional yang diadakan di Malaysia.
Menurut Free Malaysia Today, sayap pemuda PAS sebelumnya telah meminta pemerintah untuk membatalkan konser yang menampilkan artis internasional Agustus tahun lalu. Pernyataan ketua sayap pemuda PAS Ahmad Fadhli Shaari di Facebook dikeluarkan kurang dari 24 jam setelah penyanyi-penulis lagu Amerika Billie Eilish menggelar konsernya di Stadion Nasional Bukit Jalil tahun lalu.
Ia juga memperingatkan protes nasional, dengan mengatakan bahwa acara semacam itu mendorong nilai 'hedonisme', Free Malaysia Today melaporkan. Pada 2016, PAS juga membuat seruan serupa untuk melarang konser yang digelar penyanyi Amerika Serikat Selena Gomez.