REPUBLIKA.CO.ID., BRUSSELS -- Para menteri pertahanan Uni Eropa (UE) berkumpul pada Rabu (8/3/2023) di ibu kota Swedia, Stockholm, untuk membahas rencana yang sangat kontroversial soal pembelian peralatan militer untuk Ukraina melalui pengadaan umum.
Pertemuan informal para menteri pertahanan Uni Eropa diselenggarakan oleh pemerintah Swedia yang menjabat sebagai ketua bergilir Dewan Uni Eropa pada 1 Januari.
Para menteri akan mempertimbangkan dukungan blok itu untuk Ukraina, termasuk pencapaian misi pelatihan Uni Eropa untuk tentara Ukraina, kata Menteri Pertahanan Swedia Pal Jonson kepada wartawan.
Pembicaraan akan berfokus pada pengadaan bersama Uni Eropa untuk memberikan bantuan militer ke Ukraina karena Kiev “sangat membutuhkan amunisi” untuk mengakhiri perang, tambah Jonson.
Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov juga akan mengikuti pertemuan bersama sejawatnya dari negara anggota Uni Eropa.
Awalnya Perdana Menteri Estonia Kaja Kallas menyarankan sistem pengadaan bersama untuk pembelian senjata untuk Ukraina dengan cara yang sama blok tersebut mendukung pengembangan vaksin Covid-19 dan mengamankan pasokan suntikan.
Sejak itu, pemerintah Estonia telah mengembangkan rencana tersebut lebih lanjut dan mengusulkan untuk menyediakan satu juta butir amunisi 155 mm ke Ukraina.
Menurut perkiraan Menteri Pertahanan Estonia Hanno Pevkur, pengadaan akan menelan biaya sekitar EUR4 miliar (USD4,2 miliar).
“Kami membutuhkan uang segar dan kami membutuhkannya dengan cepat,” tegas Pevkur menjelang pertemuan, mengungkapkan harapan bahwa para menteri akan menemukan “konsensus politik” di Stockholm.
Namun “uang tidak datang dari langit,” kata kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell.
Dia mempresentasikan rencana berdasarkan "tiga pilar" kepada negara-negara anggota UE, di mana blok tersebut pertama-tama akan memasok Ukraina dari stok yang ada, kemudian memulai pengadaan umum dan meningkatkan kapasitas industri pertahanan Eropa dalam jangka panjang.
Borrell menekankan bahwa "kita harus menggunakan apa yang kita miliki" dan mengirimkan amunisi dari cadangan yang ada yang dibiayai oleh Fasilitas Perdamaian Eropa.
Pada saat yang sama, Komisaris UE untuk Pasar Internal Thierry Breton menyarankan untuk melibatkan Bank Investasi Eropa untuk membiayai pengadaan bersama, tetapi rencana tersebut perlu diubah menjadi perjanjian pendanaan lembaga.
Para menteri luar negeri dan pertahanan Uni Eropa diharapkan membuat keputusan akhir tentang pengadaan bersama untuk memasok bantuan ke Ukraina pada pertemuan mereka pada 20-21 Maret di Brussel.
Sepakat dengan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, para menteri Uni Eropa juga akan membahas hubungan UE-NATO selama sesi kedua pertemuan di Stockholm.