Kamis 16 Mar 2023 09:32 WIB

Pertimbangkan Keamanan di Israel, Netanyahu Persingkat Kunjungan ke Berlin

Demonstran mengatakan akan berusaha mencegah Netanyahu mencapai bandara Israel

Rep: Amri Amrullah/ Red: Esthi Maharani
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Rabu (15/3/2023) mempersingkat perjalanan ke Berlin, Jerman
Foto: EPA-EFE/ABIR SULTAN
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Rabu (15/3/2023) mempersingkat perjalanan ke Berlin, Jerman

REPUBLIKA.CO.ID, JERUSALEM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Rabu (15/3/2023) mempersingkat perjalanan ke Berlin, Jerman. Ia berencana ke negara tersebut awal pekan ini. Menurut keterangan resmi dari kantornya, kunjungan singkat Netanyahu tersebut setelah ia mengadakan konsultasi tentang perkembangan keamanan nasional terkini di Israel.

Pernyataan resmi itu tidak secara spesifik apakah akan ada penjadwalan ulang dan konsultasi terkait. Mereka juga tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Baca Juga

Netanyahu dijadwalkan berangkat ke ibu kota Jerman pada Rabu malam waktu setempat. Rencana perjalanan awalnya yang beredar minggu lalu mengatakan dia akan kembali pada Jumat (17/3/2023) Tetapi pernyataan baru mengatakan dia akan kembali lebih awal pada Kamis (16/3/2023).

Pemerintah koalisi nasionalis-religius yang ia pimpin, dan berkuasa sejak Desember, dilanda protes yang berkepanjangan dan belum pernah terjadi sebelumnya di Israel. Protes ini terkait rencana Netanyahu untuk perombakan sistem peradilan. Demonstran mengatakan mereka akan berusaha mencegah Netanyahu mencapai bandara Israel pada Rabu.

Secara terpisah, dia dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant mengatakan mereka telah mengadakan diskusi tingkat tinggi tentang masalah keamanan nasional, yang ditolak komentar lebih lanjut oleh pejabat Israel.

Pada hari Senin, seorang pengendara Israel terluka parah dalam sebuah ledakan di jalan dekat Tepi Barat yang telah diduduki pemukim Yahudi. Di wilayah itu juga terjadi serangan militan Palestina yang terus meningkat dalam beberapa bulan terakhir.

Pihak berwenang Israel mengamankan perintah pengadilan yang membatasi pelaporan insiden tersebut. Dimana oleh beberapa media Israel digambarkan sebagai bom pinggir jalan yang mungkin telah diledakkan sebelum waktunya.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement