Jumat 17 Mar 2023 14:07 WIB

Berlakukan RUU Reformasi Pensiun, Macron Buat Marah Rakyat Prancis

Macron mengesahkan RUU reformasi pensiun tanpa melalui pemungutan suara di parlemen.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Para pengunjuk rasa berbaris selama demonstrasi menentang perubahan pensiun, Kamis, 19 Januari 2023 di Paris. Para pekerja di banyak kota Prancis turun ke jalan pada Kamis untuk menolak usulan perubahan pensiun yang akan menunda usia pensiun, di tengah hari pemogokan dan protes nasional yang dipandang sebagai ujian besar bagi Emmanuel Macron dan kepresidenannya.
Foto:

Senat mengadopsi RUU pada Kamis pagi dalam pemungutan suara dengan hasil 193-114. Macron telah mempromosikan perubahan pensiun sebagai inti dari visinya untuk membuat ekonomi Prancis lebih kompetitif.  Reformasi juga membutuhkan 43 tahun kerja untuk mendapatkan pensiun penuh.

RUU tersebut secara bertahap akan meningkatkan usia pensiun minimum dari 62 menjadi 64 tahun pada tahun 2030. RUU itu juga akan mempercepat tindakan yang direncanakan dengan ketentuan bahwa orang harus bekerja setidaknya selama 43 tahun untuk berhak atas pensiun penuh. RUU itu akan menaikkan pensiun minimum untuk karir penuh menjadi 1.200 euro per bulan.

RUU ini akan memungkinkan pensiun dini bagi mereka yang mulai bekerja antara usia 16 dan 19 tahun, termasuk pekerja dengan masalah kesehatan utama. Pemerintah memilih untuk memperkenalkan perubahan melalui RUU anggaran jaminan sosial, yang mempercepat proses legislasi.

Jika Majelis Nasional tidak mengadakan pemungutan suara selama sidang pertama yang dijadwalkan pada 17 Februari, maka RUU akan dikirim ke Senat.  Dan jika kedua majelis tidak berhasil memberikan suara sebelum tenggat waktu 50 hari yang berakhir pada Maret, pemerintah berhak untuk mengesahkan langkah tersebut melalui keputusan. Namun, para ahli mengatakan penggunaan kekuasaan semacam itu secara luas dianggap sebagai penolakan debat demokratis di parlemen.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement