Kamis 23 Mar 2023 21:38 WIB

Kementerian Pertahanan Rusia Luncurkan Satelit Militer Ke Luar Angkasa

Roket pembawa mengirimkan satelit militer ke orbit yang ditentukan.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Friska Yolandha
Ilustrasi satelit. Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan Angkatan Udara dan Kedigantaraan meluncurkan roket pembawa Soyuz-2.1a dengan satelit militer dari pelabuhan antariksa Plesetsk.
Foto: nasa
Ilustrasi satelit. Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan Angkatan Udara dan Kedigantaraan meluncurkan roket pembawa Soyuz-2.1a dengan satelit militer dari pelabuhan antariksa Plesetsk.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan Angkatan Udara dan Kedigantaraan meluncurkan roket pembawa Soyuz-2.1a dengan satelit militer dari pelabuhan antariksa Plesetsk. Roket pembawa Soyuz-2.1a direkayasa dan diproduksi oleh Progress Space Rocket Center yang berbasis di Samara di daerah Volga. 

“Pada pukul 9.40 pagi pada hari Kamis, 23 Maret, tim tempur Pasukan Antariksa Angkatan Udara meluncurkan roket pembawa menengah Soyuz-2.1a dengan satelit militer dari Kosmodrom Pengujian Negara Kementerian Pertahanan (pelabuhan antariksa Plesetsk)," dalam laporan kementerian pertahanan Rusia itu dalam sebuah pernyataan resminya, dilansir TASS.

Baca Juga

Kendaraan peluncuran roket milik seri Soyuz yang akan membawa rudal balistik antarbenua R-7 pertama Soviet. Roket pembawa adalah versi dari seri Soyuz-2 berdasarkan kendaraan peluncuran yang paling banyak diproduksi secara massal Soyuz-U (beroperasi pada 1973-2017).

Roket pembawa Soyuz-2.1a digunakan untuk mengorbit berbagai satelit, termasuk kendaraan ruang angkasa komersial, dan pesawat ruang angkasa, seperti kapal kargo Progress MS dan pesawat ruang angkasa berawak Soyuz MS untuk mengirimkan perbekalan dan awak ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan Roket pembawa Soyuz-2.1a yang diluncurkan dari pelabuhan antariksa Plesetsk mengirimkan satelit militer ke orbit yang ditentukan.

"Kendaraan luar angkasa itu dimasukkan ke orbit target pada waktu yang ditentukan dan ditempatkan di bawah kendali fasilitas berbasis darat dari Pasukan Luar Angkasa," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement