Senin 27 Mar 2023 11:18 WIB

Korut Tembak Rudal Balistik Tiru Milik Rusia

Rudal balistik Korut ini meniru sistem balistik seluler Iskander Rusia.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nidia Zuraya
 Sebuah foto yang dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) resmi menunjukkan rudal jelajah diluncurkan selama latihan yang dilakukan di Jakdo-dong, Provinsi Hamgyong Selatan, Korea Utara,  22 Maret 2023 (diterbitkan 24 Maret 2023).
Foto: EPA-EFE/KCNA
Sebuah foto yang dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) resmi menunjukkan rudal jelajah diluncurkan selama latihan yang dilakukan di Jakdo-dong, Provinsi Hamgyong Selatan, Korea Utara, 22 Maret 2023 (diterbitkan 24 Maret 2023).

REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Korea Utara (Korut) menembakkan dua rudal balistik jarak pendek ke perairan timurnya pada Senin (27/3/2023). Rudal yang digunakan kemungkinan tipe yang meniru rudal milik Rusia.

Militer Jepang mengatakan, rudal itu terbang pada lintasan 'tidak teratur' dan mencapai ketinggian maksimum 50 kilometer  sebelum mendarat di luar zona ekonomi eksklusif Jepang. Jepang sebelumnya telah menggunakan istilah tersebut untuk menggambarkan rudal bahan bakar padat Korut yang tampaknya meniru sistem balistik seluler Iskander Rusia.

Baca Juga

Rudal itu dirancang untuk dapat bermanuver dalam penerbangan ketinggian rendah untuk menghindari pertahanan rudal Korea Selatan (Korsel) dengan lebih baik. Pyongyang juga memiliki sistem jarak pendek lain dengan karakteristik serupa yang menyerupai Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat Amerika Serikat MGM-140.

Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan, dua rudal ditembakkan dari daerah pedalaman barat di selatan ibu kota Korea Utara Pyongyang sekitar pukul 07.47 hingga 08.00. Rudal ini menempuh jarak sekitar 370 kilometer sebelum mendarat di laut.

Peluncuran itu adalah acara rudal ketujuh Korea Utara bulan ini dan menggarisbawahi ketegangan yang meningkat di kawasan itu. Uji coba ini dilakukan sehari sebelum USS Nimitz dan kelompok penyerangnya akan tiba di pelabuhan Busan, Korsel.

Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Hirokazu Matsuno mengatakan, Korut dapat meningkatkan aktivitas pengujiannya lebih lanjut dengan lebih banyak peluncuran rudal. Bahkan Pyongyang bisa melakukan uji coba nuklir pertamanya sejak September 2017.

Kementerian Pertahanan Korsel mengatakan, kelompok penyerang Nimitz akan berpartisipasi dalam latihan dengan kapal perang Korsel di perairan internasional dekat pulau Jeju sebelum menuju ke Busan pada Senin. Washington dan Seoul menyelesaikan latihan musim semi terbesar dalam beberapa tahun pada minggu lalu. 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement