Rabu 29 Mar 2023 10:15 WIB

Mossad Israel Bantu Yunani Ungkap Rencana Teror

Serangan teroris direncanakan terhadap satu situs Yahudi di Athena.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Mossad. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Selasa (28/3/2023) malam mengatakan, badan intelijen negaranya, Mossad membantu Yunani mencegah serangan teroris yang direncanakan terhadap setidaknya satu situs Yahudi di Athena.
Foto: gr.europanetwork.org
Mossad. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Selasa (28/3/2023) malam mengatakan, badan intelijen negaranya, Mossad membantu Yunani mencegah serangan teroris yang direncanakan terhadap setidaknya satu situs Yahudi di Athena.

REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Selasa (28/3/2023) malam mengatakan, badan intelijen negaranya, Mossad membantu Yunani mencegah serangan teroris yang direncanakan terhadap setidaknya satu situs Yahudi di Athena. Pihak berwenang Yunani mengatakan, dua pria yang diduga berasal dari Pakistan telah ditangkap karena diduga merencanakan serangan terhadap sebuah restoran Yahudi.

Serangan itu dimaksudkan untuk menyebabkan banyak korban jiwa. Para tersangka didakwa dengan pelanggaran terorisme. Sementara tersangka ketiga yang diyakini berada di luar Yunani telah didakwa in absentia dengan pelanggaran serupa. Sebuah pernyataan dari kantor Netanyahu menyatakan bahwa para penyerang terkait dengan Iran.

Baca Juga

"Setelah dimulainya penyelidikan terhadap para tersangka di Yunani, Mossad memberikan bantuan intelijen dalam mengungkap infrastruktur, metode kerjanya, dan hubungannya dengan Iran," kata pernyataan Netanyahu.

“Penyelidikan mengungkapkan bahwa infrastruktur yang beroperasi di Yunani adalah bagian dari jaringan luas Iran yang dijalankan dari Iran dan menjangkau banyak negara," tambah Netanyahu.

Pihak berwenang Yunani belum mengidentifikasi badan intelijen asing yang memberikan bantuan dalam penyelidikan. Tetapi mereka sedang menyelidiki kemungkinan bahwa para tersangka juga merencanakan serangan lain di Yunani.

"Tujuan mereka bukan hanya untuk menyebabkan hilangnya nyawa warga tak berdosa, tetapi juga merusak rasa aman di negara itu, sambil melukai institusi publik dan mengancam hubungan internasional (Yunani)," kata sebuah pernyataan polisi.

Kedua tersangka memasuki Yunani secara ilegal dari negara tetangga Turki dan telah berada di negara itu setidaknya selama empat bulan. Sebagai bagian dari penyelidikan, polisi menggeledah beberapa lokasi di Athena serta di selatan Yunani dan di pulau barat Zakynthos.

Kedua pria yang ditahan diyakini sebagai bagian dari jaringan luar negeri dan dijadwalkan untuk diinterogasi oleh jaksa penuntut umum pada Jumat (30/3/2023) mendatang. Divisi polisi anti-terorisme Yunani dan Badan Intelijen Nasional terlibat dalam penangkapan tersebut.

"Operasi tersebut menunjukkan bahwa otoritas keamanan negara mempertahankan kesiapan yang tinggi untuk semua orang Yunani dan semua pengunjung ke negara kita," kata Menteri Ketertiban Umum, Takis Theodorikakos.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement