REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Uni Eropa mencapai kesepakatan sementara mengenai target energi terbarukan. Pilar penting rencana blok itu dalam mengatasi pemanasan global dan menghentikan ketergantungan pada bahan bakar fosil Rusia.
Pada Kamis (30/3/2023) negosiator di Parlemen dan Dewan Eropa yang mewakili negara anggota Uni Eropa sepakat pada tahun 2030 mendatang 42,5 persen sumber energi blok itu berasal dari energi terbarukan seperti angin dan surya. Kemungkinan dapat ditingkatkan menjadi 45 persen.
Target sebelumnya hanya 32 persen. Pada tahun 2021 lalu Uni Eropa mencapai target 22 persen tapi tingkatnya berbeda-beda di setiap negara. Swedia menjadi yang terdepan dengan target 63 persen sumber energinya dari energi terbarukan. Sementara Luksemburg, Malta, Belanda dan Irlandia menargetkan kurang dari 13 persen.
Peralihan ke energi terbarukan sangat penting bila Uni Eropa hendak memenuhi target perubahan iklim. Termasuk target yang diikat secara hukum untuk memangkas emisi rumah kaca hingga 55 persen pada tahun 2030 dari tingkat tahun 1990.
Uni Eropa harus menaikan penggunaan energi terbarukan hingga 29 persen dari total energi sektor transportasi. Industri Uni Eropa akan meningkatkan penggunaan energi terbarukan 1,6 persen per tahun.
Dengan target 42 persen dari total energinya menggunakan hidrogen pada tahun 2030. Kemudian naik menjadi 60 persen pada tahun 2035. Arahan ini juga mendorong agar proses izin dan pembangunan energi terbaru dipercepat.
Target penggunaan energi terbarukan semakin penting sejak invasi Rusia ke Ukraina. Sebab Uni Eropa berjanji untuk mengakhiri ketergantungannya pada energi fosil Rusia pada tahun 2027 dan berencana memproduksi sebagian besar energinya dalam negeri dan rendah karbon.
Target baru ini membutuhkan investasi besar di pembangkit listrik tenaga angin dan surya, meningkatkan produksi gas terbarukan dan memaksa pembangkit-pembangkit listrik Eropa untuk terintegrasi dengan energi yang lebih bersih.
Komisi Eropa mengatakan bila Uni Eropa hendak mengakhiri ketergantungannya pada bahan bakar fosil Rusia. Maka dibutuhkan investasi tambahan sebesar 113 miliar euro atau 123 miliar dolar AS untuk infrastruktur hidrogen dan energi terbarukan pada tahun 2030.
Kesepakatan ini harus disetujui Parlemen Uni Eropa dan negara-negara anggota untuk menjadi hukum. Biasanya hanya formalitas.