Senin 03 Apr 2023 06:07 WIB

Alkohol Buat Banyak Tentara Rusia Tewas

Alkohol penyebab non-kombatan yang tewaskan banyak tentara Rusia di Ukraina.

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
alkohol salah satu penyebab non-kombatan yang menewaskan banyak pasukan Rusia di Ukraina.
Foto: AP Photo/Russian Defense Ministry Press
alkohol salah satu penyebab non-kombatan yang menewaskan banyak pasukan Rusia di Ukraina.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan, penyalahgunaan alkohol salah satu penyebab non-kombatan yang menewaskan banyak tentara Rusia di Ukraina. Hal ini disampaikan dalam perkembangan intelijen terbaru Kementerian Luar Negeri Inggris di Twitter.

"Sementara Rusia telah menderita 200 ribu korban jiwa sejak invasi skala penuh ke Ukraina, sebagian kecil disebabkan faktor non-kombatan," kata Kementerian seperti dikutip dari Radio Free Europe, Ahad (2/4/2023).

Baca Juga

Kementerian mencatat laporan salah satu saluran berita Rusia di aplikasi Telegram, yang menyebutkan "sangat tingginya" insiden, kejahatan, dan kematian yang berkaitan dengan konsumsi alkohol tentara Rusia.

"Namun, minuman keras diterima di seluruh masyarakat Rusia, sudah sejak lama diam-diam diterima sebagai bagian dari kehidupan militer, bahkan dalam operasi militer," kata Kementerian dalam perkembangan intelijen tersebut.

Sementara itu, Pemerintah Ukraina mengatakan, dua lusin warga sipil tewas dan terluka akibat serangan-serangan pasukan Rusia di permukiman padat penduduk di timur dan selatan negara itu. Setidaknya tiga orang tewas dan delapan terluka dalam tembakan Rusia di Kota Kostiantynivka, Donetsk.

"Rusia menggelar tembakan masif ke Kota Kostiantynivka," kata Kepala Staf Kepresidenan Ukraina Andriy Yermak di Telegram.

Ia menambahkan, 16 gedung apartemen, delapan rumah pribadi, satu taman kanak-kanak, dan gedung pemerintah rusak dalam serangan tersebut. Dalam pernyataannya, administrasi militer wilayah Kherson mengatakan, seorang warga sipil tewas dan dua lainnya terluka dalam tembakan Rusia.

"Tentara Rusia menyerang permukiman Kherson sebanyak enam kali, peluru mengenai gedung-gedung apartemen pribadi," kata pernyataan tersebut.

Kepala administrasi militer wilayah Donetsk Pavlo Kyrylenko mengatakan, tembakan Rusia juga melukai 10 warga sipil di wilayahnya. "Pada 1 April, Rusia melukai lima warga wilayah Donetsk, tiga di Toresk dan dua di Bakhmut," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement