Rabu 05 Apr 2023 08:39 WIB

Presiden UEA akan Bertemu Langsung dengan Netanyahu

UEA dan Israel menyepakati pakta perdagangan dan ekonomi komprehensif.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nidia Zuraya
Kedutaan besar Uni Emirat Arab (UEA) di Tel Aviv, Israel
Foto: EPA
Kedutaan besar Uni Emirat Arab (UEA) di Tel Aviv, Israel

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Mohamed bin Zayed Al-Nahyan akan melakukan pertemuan langsung. Rencana itu disampaikan ketika keduanya melakukan pembicaraan melalui telepon pada Selasa (4/4/2023).

Menurut laporan kantor berita pemerintah UEA, WAM, Sheikh Mohamed dan Netanyahu setuju untuk melanjutkan dialog dalam pertemuan pribadi dalam waktu dekat. Kesepakatan ini muncul saat pemimpin UEA menerima panggilan telepon dari Netanyahu.

Baca Juga

Dalam percakapan tersebut, Sheikh Mohamed menegaskan komitmen berkelanjutan UEA untuk hubungan bilateral dengan Israel "Dalam percakapan hangat dan ramah mereka, kedua pemimpin menyatakan komitmen mereka untuk terus memajukan perjanjian perdamaian bersejarah antara Israel dan UEA, termasuk perluasannya ke area penting tambahan," kata kantor Netanyahu di Twitter.

Pakta perdagangan dan ekonomi yang komprehensif antara UEA dan Israel mulai berlaku pada 1 April. Kesepakatan ini bermaksud untuk meningkatkan tingkat perdagangan antara kedua negara hingga mencapai 10 miliar dolar AS pada akhir dekade ini.

Pada 2020, UEA dan Israel menandatangani perjanjian yang disponsori Amerika Serikat untuk menormalisasi hubungan kedua negara tersebut. Sejak saat itu, para pejabat tinggi dari kedua negara saling bertukar kunjungan dan menandatangani beberapa perjanjian bilateral.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement