Rabu 05 Apr 2023 17:57 WIB

Sanna Marin Mundur dari Posisi Ketua Partai

Sanna Marin akan menjabat sebagai anggota parlemen biasa di parlemen baru

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Perdana Menteri Finlandia dan Pemimpin Partai Sosial Demokrat Sanna Marin pada hari pemilihan parlemen Finlandia di Helsinki, Finlandia, Ahad (2/4/2023).
Foto: EPA-EFE/KIMMO BRANDT
Perdana Menteri Finlandia dan Pemimpin Partai Sosial Demokrat Sanna Marin pada hari pemilihan parlemen Finlandia di Helsinki, Finlandia, Ahad (2/4/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, HELSINKI -- Sanna Marin, Perdana Menteri Finlandia mundur dari jabatannya sebagai Ketua Partai Sosial Demokrat (SDP). Ia mengatakan akan menjabat sebagai anggota parlemen biasa di parlemen baru yang akan dilantik pekan depan.

"Pekan depan saya akan memulai pekerjaan saya sebagai anggota parlemen dan saya berharap akan menjalani kehidupan yang lebih tenang," kata Marin dalam konferensi pers, Rabu (5/4/2023).

Baca Juga

Ia menambahkan tidak akan maju dalam pemilihan presiden. Marin juga mengatakan tidak menerima tawaran untuk posisi internasional.

Marin mengincar masa jabatan kedua sebagai pemimpin Finlandia dalam pemilihan Ahad (2/4/2023) lalu. Tapi partainya kalah dan hanya bisa menempati posisi ketiga di belakang Partai Finns dan Partai Koalisi Nasional.

Marin baru berusia 34 tahun saat terpilih sebagai perdana menteri. Lahir pada tahun 1985 di Helsinki, ia tumbuh di pusat industri di selatan Finlandia, Tampere bersama ibu dan pacar ibunya.

Marin mengaku keluarganya "sangat miskin" saat ia masih kecil. Sebelum berusia 20 tahun ia bekerja di toko pakaian untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Ia memanfaatkan pendidikan gratis Finlandia untuk mendapat gelar S2 di bidang administrasi.

Marin sudah terlibat politik sejak usia muda dan mendapat reputasi sebagai pemimpin yang dapat diandalkan. Ia terpilih sebagai anggota dewan kota di kampung halamannya, Tampere di usia 28 tahun.

Ia terpilih menjadi anggota parlemen pada tahun 2015 dan terpilih lagi pada tahun 2019. Ketika partainya memenangkan pemilihan dan ia ditunjuk sebagai Menteri Transportasi dan Komunikasi.

Enam bulan kemudian ketua SPD saat itu Antti Rinne dipaksa mundur setelah dianggap gagal mengatasi mogok buruh. SPD memilih Marin sebagai penggantinya.

Marin segera menghadapi krisis pandemi Covid-19 dan krisis energi yang disebabkan invasi Rusia ke Ukraina. Tapi tampil sebagai pemimpin populer.

Ia menjadi model sampul majalah Vogue dan Time. Perempuan yang kini berusia 37 tahun itu memiliki satu juta pengikut di Instagram dan dianggap model pemimpin muda progresif di dunia.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement