Rabu 05 Apr 2023 18:53 WIB

Kebakaran Hebat di Pasar Bangladesh, Ribuan Toko Ludes Terbakar

Petugas pemadam kebakaran dan tentara dikerahkan untuk memadamkan api.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Nidia Zuraya
ilustrasi Kebakaran. Petugas pemadam kebakaran dan personel militer telah memadamkan api yang melanda kompleks perbelanjaan yang ramai di ibu kota Bangladesh, Dhaka, Selasa (4/4/2023) pagi.
Foto: pixabay
ilustrasi Kebakaran. Petugas pemadam kebakaran dan personel militer telah memadamkan api yang melanda kompleks perbelanjaan yang ramai di ibu kota Bangladesh, Dhaka, Selasa (4/4/2023) pagi.

REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Petugas pemadam kebakaran dan personel militer telah memadamkan api yang melanda kompleks perbelanjaan yang ramai di ibu kota Bangladesh, Dhaka, Selasa (4/4/2023) pagi. Kebakaran hebat tersebut melukai beberapa petugas pemadam kebakaran dan membakar sekitar 5.000 toko di pasar tersebut.

Area komplek pasar ini ini menampung sekitar 3.000 toko di daerah Bangabazar, rumah bagi pasar kain terkenal di negara itu. Kebakaran terjadi pada dini hari sebelum bisnis dibuka dan menyebar ke outlet tetangga, kata para pejabat.

Baca Juga

Sebagian besar toko, yang stoknya penuh menjelang hari raya Idul Fitri akhir bulan ini, habis terbakar, kata petugas pemadam kebakaran Rashid Bin Khalid kepada Reuters.

Gambar dari tempat kejadian menunjukkan asap hitam mengepul dari kompleks yang terbakar, dengan masyarakat yang ikut menonton, terlibat membantu petugas pemadam kebakaran termasuk anak-anak. Masyarakat membentuk rantai manusia untuk menyalurkan wadah ember plastik berisi air guna membantu petugas pemadam kebakaran.

“Saya belum pernah melihat kebakaran seperti ini seumur hidup saya. Semua yang ada di toko saya habis terbakar,” kata Abdul Mannan sambil menangis saat berbicara dengan kerabatnya di telepon.

Ratusan orang tewas dalam kebakaran di Bangladesh selama bertahun-tahun karena rendahnya aturan keselamatan dan evakuasi dalam bangunan.

Direktur Dinas Pemadam Kebakaran dan Pertahanan Sipil Bangladesh, Brigadir Jenderal Main Uddin, mengatakan kepada wartawan bahwa beberapa petugas pemadam kebakaran terluka karena memadamkan kebakaran yang hebat ini, dua di antaranya kritis.

Dia mengatakan departemennya telah menyatakan pasar dan bangunan di sekitarnya sebagai wilayah yang sangat berisiko kebakaran pada 2019, tetapi pelaku bisnis tidak mengindahkan peringatan itu. Ia juga tidak merinci apakah instansinya telah mengambil tindakan lain untuk memastikan kepatuhan terhadap norma keselamatan kebakaran selain hanya mengeluarkan peringatan.

"Sebuah tim komite akan dibentuk untuk menyelidiki penyebab kebakaran," tambahnya.

Pengawasan yang ketat terhadap aturan keselamatan bangunan sebagian telah diterapkan di Bangladesh, yang juga dikenal sebagai produsen pakaian untuk pasar internasional. Hal ini, juga turut membantu mencegah bencana yang menelan korban jiwa di sektor garmen. Terutama sejak kebakaran pada tahun 2012 dan runtuhnya bangunan pada tahun 2013 yang menewaskan lebih dari 1.200 pekerja.

Tetapi di industri lain, terutama melayani ekonomi domestik di Bangladesh yang berkembang pesat, aturan keselamatan tidak diterapkan dan tanpa penekanan, ratusan orang tewas dalam kebakaran dalam beberapa tahun terakhir.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement