REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan kepada mitranya dari Iran pada Jumat, (7/4/2023), bahwa dunia Islam harus bersatu melawan serangan Israel di Palestina. Hal itu disampaikan Erdogan saat berbicara kepada Presiden Iran Ebrahim Raisi berbicara melalui telepon, dilansir dari Anadolu Agency.
Keduanya membahas hubungan Turki-Iran dan isu-isu regional, termasuk serangan Israel di Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki.
Erdogan menekankan bahwa akal sehat harus diutamakan untuk mencegah terjadinya kekerasan baru. Menurutnya, akan sangat bermanfaat untuk mengambil inisiatif untuk membimbing semua pihak menuju akal sehat.
Ia pun menyerukan kepada Raisi untuk bersama-sama melanjutkan upaya di platform internasional, terutama di Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dan PBB, untuk melestarikan status tempat-tempat suci.
Erdogan mengatakan bahwa penting untuk menunjukkan persatuan, terutama dalam menghadapi aksi-aksi baru-baru ini seperti pembakaran Alquran di kota-kota di Eropa.
Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, pada Jumat menegaskan kembali solidaritas Turki terhadap Palestina. Dalam sebuah panggilan telepon, Cavusoglu mengatakan kepada Menteri Luar Negeri Palestina Riad Maliki bahwa Turki sangat mementingkan pelestarian kesucian dan status Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki.
Turki siap, kata ia, siap melakukan apa pun yang diperlukan untuk meredakan ketegangan. Sementara itu, Malki menyampaikan rasa terima kasihnya atas dukungan Turkiye.
Pada Rabu, polisi Israel mengatakan bahwa mereka menahan 350 orang Palestina dari kompleks Masjid Al-Aqsa. Saksi mata mengatakan aparat Israel menggunakan kekuatan yang berlebihan, termasuk gas air mata.
Israel menduduki Yerusalem Timur selama Perang Arab-Israel 1967. Israel mencaplok seluruh kota pada tahun 1980, sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.