REPUBLIKA.CO.ID, KINSHASA -- ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan ke sebuah desa di timur Republik Demokratik Kongo. Pihak berwenang mengatakan serangan itu menewaskan sekitar 20 orang. Klaim ini disampaikan di aplikasi kirim pesan Telegram.
Serangan yang terjadi pada Jumat (7/4/2023) di Desa Musandaba, di luar Beni, merupakan bagian dari gelombang kekerasan terhadap warga sipil. Angkatan bersenjata dan pihak berwenang Kongo menuduh Allied Democratic Forces (ADF) yang berbaiat ke ISIS bertanggung jawab atas gelombang serangan itu.
"Kami menghitung sekitar 20 orang tewas pada Jumat lalu di Desa Musandaba," kata administrator militer wilayah Beni, Kolonel Charles Omeonga. Ia menuduh ADF bertanggung jawab atas serangan ini.
Aktivis setempat Janvier Kasereka Kasayirio mengatakan 22 jenazah sudah tiba di rumah sakit terdekat. Juru bicara angkatan darat wilayah Kivu Utara tempat serangan terjadi, Anthony Mwalushay mengatakan pelaku serangan menggunakan golok "untuk menghindari konfrontasi dengan tentara."
Serangan terjadi di satu dari dua provinsi yang dilanda konflik di mana satu tahun yang lalu pemerintah Kongo mengganti pihak berwenang sipil dengan administrator militer sebagai upaya menahan kekerasan.
Pekan ini misi perdamaian PBB di Kongo mengecam pembunuhan lain yang dilakukan ADF di Provinsi Ituri. Misi itu mengatakan sekitar 30 orang tewas dibunuh.