REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Utara tidak menanggapi panggilan antar-Korea yang diadakan secara rutin selama tiga hari berturut-turut. Hal ini meningkatkan ketegangan di Semenanjung Korea dan meningkatkan kekhawatiran tentang stabilitas kawasan.
Yonhap News melaporkan, pejabat di Korea Utara tidak menanggapi komunikasi telepon reguler antara kedua belah pihak pada Ahad (9/4/2023). Dua hari sebelumnya, Korea Utara juga tidak menjawab panggilan melalui saluran militer.
Korea Utara dan Korea Selatan biasanya melakukan panggilan telepon dua kali sehari melalui dua saluran. Termasuk saluran penghubung lintas batas selama seminggu. Sedangkan saluran militer digunakan pada akhir pekan.
Bloomberg melaporkan, para pejabat Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan, mereka menghubungi Korea Utara melalui hotline militer pada Ahad pukul 09:00 pagi waktu setempat. Tetapi panggilan itu tidak direspon.
Penangguhan komunikasi terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di Semenanjung Korea menyusul uji senjata Korea Utara baru-baru ini, yang dipandang sebagai tanggapan atas latihan militer bersama antara Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS).
Pada Sabtu (8/4/2023) media pemerintah Korea Utara melaporkan bahwa negara tersebut melakukan uji peledakan di bawah air dari drone penyerang berkemampuan nuklir Haeil 2. Drone itu berlayar di lepas pantai timur Korea Utara selama lebih dari 71 jam sebelum hulu ledak uji cobanya diledakkan di bawah air.
Kurangnya tanggapan Korea Utara terhadap panggilan harian mungkin merupakan pendahulu untuk latihan militer lebih lanjut oleh rezim tersebut. Pada Agustus 2017, Korea Utara tidak menanggapi permintaan Korea Selatan untuk pembicaraan militer antar-Korea beberapa hari sebelum meluncurkan rudal balistik yang terbang di atas Jepang.
Hotline antar-Korea dipulihkan pada Juli 2021, setelah diabaikan selama sekitar satu tahun oleh Korea Utara sebagai protes atas kampanye selebaran aktivis Seoul yang mengkritik Pyongyang. Namun, gangguan panggilan telepon harian tidak selalu mengakibatkan ketegangan yang meningkat. Pada Juni 2022, Korea Utara tidak menanggapi panggilan hotline reguler, karena gangguan teknis yang disebabkan oleh hujan lebat.