Selasa 11 Apr 2023 15:22 WIB

AS Yakinkan Sekutu Komitmen Jaga Data Intelijen

AS sudah menghubungi sekutu dan mitranya di tingkat tinggi terkait kebocoran dokumen

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Vedant Patel mengatakan AS sudah menghubungi sejumlah sekutu dan mitranya di tingkat tinggi.
Foto: Foto AP/Patrick Semansky, File
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Vedant Patel mengatakan AS sudah menghubungi sejumlah sekutu dan mitranya di tingkat tinggi.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Vedant Patel mengatakan AS sudah menghubungi sejumlah sekutu dan mitranya di tingkat tinggi. Hal ini disampaikan setelah sejumlah dokumen rahasia mengenai perang Ukraina dan keterlibatan intelijen AS di beberapa negara bocor di internet.

"Termasuk memastikan pada mereka komitmen kami untuk menjaga intelijen dan kesetiaan pada keamanan mitra-mitra kami," kata Patel, Senin (10/4/2023).

Baca Juga

Pejabat pemerintah AS menolak memberikan detail dokumen-dokumen yang bocor ke publik, termasuk tentang kemungkinan lebih banyak informasi yang terungkap serta bagaimana hal itu terjadi dan negara mana saja yang sudah berbicara dengan AS.

Patel menambahkan "tidak dipertanyakan" kebocoran dokumen-dokumen rahasia itu menimbulkan resiko pada keamanan nasional.

Penyidik yang khusus melacak media sosial termasuk organisasi jurnalis Bellingcat mengatakan dokumen-dokumen itu mungkin sudah menyebar di forum-forum percakapan privat di internet seperti Discord. Asisten Menteri Pertahanan bidang Hubungan Masyarakat, Chris Meagher merujuk Departemen Kehakiman mengenai pertanyaan soal Discord.

Departemen Kehakiman AS sudah membuka penyelidikan mengenai kebocoran dokumen-dokumen rahasia ini. Slide-slide pengarahan rahasia mengenai perang di Ukraina akhirnya menyebar ke media sosial yang lebih terbuka seperti Twitter.

Dalam slide-slide tersebut mengungkapkan detail jadwal pelatihan dan peralatan yang diberikan AS untuk membantu Ukraina termasuk jumlah korban pasukan. Dokumen-dokumen itu juga mengungkapkan AS mengawasi sekutu-sekutu dan mitra-mitra terdekatnya.

Rusia kemungkinan akan mengambil keuntungan bila AS ternyata memata-matai sekutu-sekutunya. Pentagon dengan hati-hati tidak memastikan keaslian informasi dalam dokumen spesifik.

"Secara keseluruhan mereka menimbulkan resiko serius pada keamanan nasional dan berpotensi menyebarkan informasi palsu, kami sangat berhati-hati dan mengawasi di mana ini diunggah dan diperkuat," kata Meagher.

Dokumen-dokumen itu berlabel rahasia dan sangat rahasia. Beberapa dokumen menyerupai informasi harian yang diproduksi Staf Gabungan Angkatan Bersenjata AS tapi tidak untuk didistribusikan ke publik.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement