Kamis 13 Apr 2023 07:57 WIB

Menlu Ukraina Sebut Rusia Lebih Kejam dari ISIS

Ukraina sebelumnya melayangkan kritik atas kepemimpinan Rusia di Dewan Keamanan PBB.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
Dmytro Kuleba, Menteri Luar Negeri Ukraina,enyebut Rusia lebih jahat daripada kelompok teroris ISIS. Hal itu disampaikan Kuleba saat mengomentari sebuah video yang menunjukkan tentara Rusia merekam aksinya memenggal seorang tawanan Ukraina.
Foto: Marcus Brandt/DPA via AP
Dmytro Kuleba, Menteri Luar Negeri Ukraina,enyebut Rusia lebih jahat daripada kelompok teroris ISIS. Hal itu disampaikan Kuleba saat mengomentari sebuah video yang menunjukkan tentara Rusia merekam aksinya memenggal seorang tawanan Ukraina.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV – Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menyebut Rusia lebih jahat daripada kelompok teroris ISIS. Hal itu disampaikan Kuleba saat mengomentari sebuah video yang menunjukkan tentara Rusia merekam aksinya memenggal seorang tawanan Ukraina.

Meski telah beredar secara daring, keaslian video tersebut belum dapat diverifikasi. “Sebuah video mengerikan tentang pasukan Rusia memenggal tawanan perang Ukraina beredar secara daring. Tidak masuk akal bahwa Rusia, yang lebih jahat dari ISIS, memimpin Dewan Keamanan PBB,” tulis Kuleba lewat akun Twitter resminya, Rabu (12/4/2023).

Baca Juga

Rusia memang sedang mendapat jatah keketuaan Dewan Keamanan PBB bulan ini. Ukraina telah melayangkan kritik dan protes atas kepemimpinan Rusia di badan beranggotakan 15 negara tersebut.

Hal itu pun kembali dinyatakan Kuleba lewat cicitannya. “Teroris Rusia harus diusir dari Ukraina dan PBB serta dimintai pertanggungjawaban atas kejahatan mereka,” kata Kuleba.

Terkait video pemenggalan tawanan perang Ukraina, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menganjurkan agar pemeriksaan secara teliti dilakukan terhadap rekaman visual tersebut. “Di dunia palsu yang kita tinggali ini, kita perlu memeriksa kebenaran rekaman (video) ini. Maka ini bisa menjadi dalih untuk mengecek benar atau tidaknya, apakah itu terjadi. Jika hal tersebut terjadi, di mana dan oleh siapa,” ucap Peskov kepada awak media.

Badan keamanan domestik Ukraina, SBU, mengungkapkan, mereka telah meluncurkan penyelidikan atas dugaan kejahatan perang terkait video pemenggalan tersebut. “Kemarin, sebuah video muncul di internet menunjukkan bagaimana penjajah Rusia memperlihatkan sifat kejam mereka – dengan kejam menyiksa seorang tahanan Ukraina dan memenggal kepalanya,” tulis SBU di akunTelegram-nya.

Terlepas dari video tersebut, Kementerian Luar Negeri Ukraina telah meminta Mahkamah Pidana Internasional untuk segera menyelidiki kekejaman militer Rusia lainnya.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement