Kamis 13 Apr 2023 14:56 WIB

PBB Ngeri Lihat Video Pemenggalan Kepala Tentara Ukraina

Video pemenggalan kepala tentara Ukraina juga memicu kemarahan rakyat Ukraina

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Makam tentara Ukraina selama invasi Rusia di sebuah pemakaman di Bucha, barat laut Kiev, Ukraina. PBB Kecam Video Pemenggalan Kepala Tentara Ukraina
Foto: EPA-EFE/ROMAN PILIPEY
Makam tentara Ukraina selama invasi Rusia di sebuah pemakaman di Bucha, barat laut Kiev, Ukraina. PBB Kecam Video Pemenggalan Kepala Tentara Ukraina

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- PBB mengecam video pemenggalan kepala tentara Ukraina yang beredar di internet. Misi Pemantauan Hak Asasi Manusia PBB di Ukraina mengatakan mereka telah mendokumentasikan "pelanggaran serius hukum humaniter internasional termasuk yang dilakukan terhadap tahanan perang."

"Insiden terbaru harus diselidiki dengan tepat dan pelaku harus dimintai pertanggung jawaban," kata Misi PBB di Ukraina dalam pernyataanya, Rabu (12/4/2024).

Baca Juga

Video tersebut menyebar dengan cepat di internet dan memicu kemarahan dari pemerintah Ukraina termasuk Presiden Volodymyr Zelenskyy dan organisasi internasional. Kremlin menyebut rekaman video itu "sangat buruk" tapi mengatakan membutuhkan verifikasi.

"(Sekretaris Jenderal PBB Antonio) Guterres telah melihat video itu dan merasa ngeri olehnya dan mendukung seruan agar pelaku dimintai pertanggung jawaban," kata juru bicara PBB  Stephane Dujarric.

Video tersebut juga memicu kemarahan rakyat Ukraina. "Ini mengerikan," kata warga Kota Kiev Mykola Drobot.

"Hal ini seperti tidak bisa terjadi tanpa persetujuan pemimpin politik atau militer, baik dengan bungkam atau tidak," tambahnya.

Warga Kiev lainnya Yuliia Sievierina berspekulasi video itu bertujuan untuk menekan moral rakyat Ukraina. Agar rakyat Ukraina merasa semakin tertindas dan emosinya tercabik-cabik.

"Itu tidak akan berhasil, ini hanya akan memicu kemarahan dan hasrat perlawanan yang lebih besar," katanya.

Sementara itu juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov pasukan paramiliter swasta Wagner telah meraih kemajuan di Kota Bahkmut yang menjadi fokus pertempuran di Ukraina selama berbulan-bulan. Pemerintah Ukraina belum menanggapi pernyataan itu.

Namun sebelumnya Zelenskyy mengatakan pasukannya akan mundur dari kota tersebut bila terancam terkepung. Konashenkov tidak mengungkapkan dengan spesifik daerah Bakhmut mana yang sudah dikuasai pasukan Rusia atau berapa banyak wilayah kota yang masih dikuasai pasukan Ukraina.

Di tempat lain Gubernur Zaporizhzhia Serhii Lysak mengatakan empat orang warga sipil terluka dalam tembakan pasukan Rusia ke kota yang dekat pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia.

"Orang-orang ditarik keluar dari reruntuhan," katanya di aplikasi kirim pesan Telegram. Ia mengatakan tembakan Rusia menghancurkan 13 rumah dan sejumlah mobil di Nikopol.

Gubernur Donetsk Pavlo Kyrylenko menuduh pasukan rusia menyerang sebuah kota di timur Provinsi Donetsk dengan bom tandan yang dilarang oleh perjanjian internasional. Serangan itu melukai satu orang.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement