REPUBLIKA.CO.ID, HELSINKI – Finlandia akan berpartisipasi dalam operasi perencanaan dan dukungan nuklir Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Helsinki diketahui telah resmi menjadi anggota ke-31 NATO pada 4 April lalu.
“Senjata nuklir memiliki peran yang sangat sentral dalam penangkalan dan pertahanan yang dibangun NATO. Kami juga akan menikmati perlindungan dari mereka. Oleh karena itu merupakan hal positif bagi Finlandia untuk berpartisipasi penuh dengan cara yang berbeda dan tidak menutup diri,” kata Direktur Jenderal Kebijakan Pertahanan Finlandia Janne Kuusela dalam sebuah wawancara dengan Reuters, Kamis (13/4/2023).
Dia mengungkapkan, kegiatan tersebut akan dipimpin negara kekuatan nuklir. Pernyataannya merujuk pada Amerika Serikat (AS) dan Inggris. Kedua negara tersebut memiliki persenjataan nuklir sendiri dan memimpin pekerjaan kelompok nuklir NATO.
Sementara Prancis keluar dari kelompok perencanaan nuklir NATO. Ia memilih mencadangkan pengambilan keputusan seputar senjata nuklirnya sendiri.
Pada Kamis lalu, Finlandia juga telah menyelesaikan latihan militer pertamanya sebagai anggota NATO. Hal itu karena kapal perang Jerman FGS Mecklenburg-Vorpommern dan kapal fregat Portugal NRP Bartolomeu Dias secara simbolis berlabuh di Helsinki.
Sebelum berlabuh, kedua kapal itu mengikuti latihan bersama Armada Pesisir Finlandia di Teluk Finlandia. Tiga kapal perang Finlandia diterjunkan dalam latihan tersebut.
Finlandia telah puluhan tahun menerapkan kebijakan non-blok militer. Namun serangan Rusia ke Ukraina telah mendorong negara tersebut untuk mengajukan permohonan keanggotaan kepada NATO. Finlandia diketahui berbagi perbatasan sepanjang 1.340 kilometer dengan Rusia.
Saat bergabung dengan NATO, Pemerintah Finlandia memutuskan tak akan mengizinkan penempatan senjata nuklir di wilayahnya, tapi tidak menetapkan batasan lain untuk keanggotaan negara Nordik tersebut.