Selasa 18 Apr 2023 00:55 WIB

Kapal Perang AS Berlayar di Selat Taiwan

AS sebut kehadiran kapal perang itu sebagai transit rutin.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Dalam gambar yang diambil dari rekaman video yang ditayangkan Sabtu (8/4/2023) oleh CCTV China, sebuah kapal China berlayar di Selat Taiwan. Militer China mengumumkan latihan di sekitar Taiwan pada hari Sabtu sebagai tindakan pembalasan baru atas pertemuan antara ketua DPR AS dan presiden pulau demokrasi yang memiliki pemerintahan sendiri yang diklaim oleh Beijing sebagai bagian dari wilayahnya.
Foto: CCTV via AP
Dalam gambar yang diambil dari rekaman video yang ditayangkan Sabtu (8/4/2023) oleh CCTV China, sebuah kapal China berlayar di Selat Taiwan. Militer China mengumumkan latihan di sekitar Taiwan pada hari Sabtu sebagai tindakan pembalasan baru atas pertemuan antara ketua DPR AS dan presiden pulau demokrasi yang memiliki pemerintahan sendiri yang diklaim oleh Beijing sebagai bagian dari wilayahnya.

REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Kapal perang Amerika Serikat (AS), USS Milius berlayar melalui Selat Taiwan pada Ahad (16/4/2023). Angkatan Laut AS mengatakan, kehadiran kapal perang itu sebagai transit rutin.

Kapal perang AS berlayar di Selat Taiwan beberapa hari setelah Cina mengakhiri latihan perang terbarunya di sekitar pulau itu pada pekan lalu. Armada ke-7 Angkatan Laut AS mengatakan, kapal perusak berpeluru kendali kelas Arleigh Burke USS Milius melakukan transit rutin di Selat Taiwan, di mana kebebasan navigasi dan penerbangan laut lepas berlaku sesuai dengan hukum internasional.

Angkatan Laut AS mengatakan, transit kapal tersebut menunjukkan komitmen Amerika Serikat terhadap Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka. Angkatan Laut AS mengarungi kapal perang melalui selat itu sebulan sekali, dan secara teratur melakukan misi kebebasan navigasi serupa di Laut Cina Selatan yang disengketakan.  Pekan lalu, USS Milius berlayar di dekat salah satu pulau buatan dan paling penting yang dikuasai Cina di Laut China Selatan, yaitu Mischief Reef.  Beijing mengecam pelayaran itu sebagai ilegal.

Cina melanjutkan aktivitas militernya di sekitar Taiwan sejak latihan berakhir, kendati dalam skala yang dikurangi. Pada Senin (17/4/2023) pagi, Kementerian Pertahanan Taiwan telah melihat 18 pesawat militer Cina dan empat kapal angkatan laut beroperasi di sekitar Taiwan dalam periode 24 jam sebelumnya.

Cina mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayah kedaulatannya. Namun klaim itu dibantah oleh Taiwan. Cina tidak pernah meninggalkan penggunaan kekuatan untuk membawa Taiwan yang diperintah secara demokratis berada di bawah kendalinya.

Pemerintah Taiwan menolak klaim teritorial Cina. Mereka mengatakan hanya penduduk pulau itu yang dapat menentukan masa depan mereka.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement