Kamis 20 Apr 2023 10:31 WIB

Jumlah Pasien Rawat Inap COVID-19 di Malaysia Naik 26,2 Persen

Mayoritas pasien merupakan golongan rentan, seperti manula dan yang memiliki komorbid

Suasana ruangan IGD untuk pasien Covod-19 yang telah kosong di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Jumat (31/3/2023). Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) melaporkan peningkatan jumlah pasien rawat inap akibat COVID-19 meningkat 26,2 persen dalam sepekan.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Suasana ruangan IGD untuk pasien Covod-19 yang telah kosong di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Jumat (31/3/2023). Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) melaporkan peningkatan jumlah pasien rawat inap akibat COVID-19 meningkat 26,2 persen dalam sepekan.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALALUMPUR -- Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) melaporkan peningkatan jumlah pasien rawat inap akibat COVID-19 meningkat 26,2 persen dalam sepekan. KKM dalam pernyataan media yang diterima di Kuala Lumpur, Kamis, menyebutkan peningkatan itu terjadi pada Minggu Epidemiologi ke-15, dari 9 hingga 15 April 2023.

Menurut kementerian tersebut, mayoritas pasien merupakan golongan rentan, seperti manula dan yang memiliki komorbid. Namun demikian, peningkatan kasus COVID-19 tidak membebani layanan kesehatan dan rumah sakit yang beroperasi seperti biasa.

Baca Juga

Berdasarkan catatan KKM, periode 1 Januari hingga 15 April 2023, tingkat fatalitas kasus COVID-19 di negara tersebut adalah 0,3 persen. KKM juga menyebutkan bahwa jumlah kasus kematian pada pasien yang tidak pernah divaksin COVID-19 enam kali lipat lebih tinggi dibanding mereka yang telah mendapatkan vaksin dosis penguat.

Berdasarkan data hingga 17 April lalu, hanya 50 persen atau 16.327.196 penduduk Malaysia telah menerima vaksin dosis penguat pertama, dan 2,5 persen atau 819.150 saja yang telah mendapatkan vaksin COVID-19 dosis penguat kedua.

KKM mengimbau semua wargadengan komorbid untuk mengambil vaksin penguat mengingat terjadi penurunan imunitas dalam waktu tiga hingga enam bulan setelah dosis yang terakhir.

Berkenaan dengan perayaan Idul Fitri yang segera tiba, KKM juga mengingatkan bahwa meski Malaysia memasuki masa peralihan pandemi COVID-19, penularan masih terjadi di kalangan komunitas sehingga upaya pencegahan harus terus dilakukan.

Masyarakat Malaysia masih perlu melakukan tes, lapor, isolasi, informasi, dan cari (TRISS) untuk orang yang bergejala. Selanjutnya, mereka yang terjangkit harus mengisolasi diri, tetap di rumah dan tidak menerima tamu.

KKM mengimbau penggunaan masker terus dilakukan terutama di wilayah padat, sempit, dan ramai untuk melindungi golongan yang berisiko seperti manula, individu dengan komorbid atau imunitas rendah, serta anak-anak.

Selain mengingatkan masyarakat untuk menggunakan hand sanitizer dan mencuci tangan dengan sabun, KKM juga mengimbau masyarakat memiliki waktu istirahat cukup saat melakukan mudik Idul Fitri.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement