Kamis 20 Apr 2023 14:17 WIB

67 Juta Anak tak Peroleh Imunisasi Dasar Akibat Pandemi Covid-19

Tingkat kepercayaan terhadap imunisasi anak mengalami penurunan.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
Petugas kesehatan memberikan vaksin polio kepada seorang anak saat Sub Pekan Imunisasi (PIN) Polio di Taman Neglasari, Cibeunying Kaler, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (3/4/2023). Setidaknya 67 juta anak di dunia tak memperoleh imunisasi dasar seluruhnya atau sebagian antara 2019 dan 2021 akibat pandemi Covid-19.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Petugas kesehatan memberikan vaksin polio kepada seorang anak saat Sub Pekan Imunisasi (PIN) Polio di Taman Neglasari, Cibeunying Kaler, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (3/4/2023). Setidaknya 67 juta anak di dunia tak memperoleh imunisasi dasar seluruhnya atau sebagian antara 2019 dan 2021 akibat pandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA – Setidaknya 67 juta anak di dunia tak memperoleh imunisasi dasar seluruhnya atau sebagian antara 2019 dan 2021 akibat pandemi Covid-19. Hal itu diungkap Dana Anak-Anak PBB (UNICEF) dalam laporan tahunannya bertajuk "The State of the World’s Children 2023: For Every Child, Vaccination” yang dirilis Rabu (19/4/2023).

“Vaksin menyelamatkan nyawa, tapi terlalu banyak anak di dunia yang tidak divaksinasi. Pandemi Covid-19 hanya menambah jumlah mereka,” kata UNICEF dalam laporannya. 

Baca Juga

UNICEF mengungkapkan, dari 67 juta anak yang terdata, sebanyak 48 juta di antaranya tak memperoleh imunisasi dasar sama sekali. Menurut UNICEF, dalam tiga tahun terakhir, jerih payah selama satu dekade untuk memperluas cakupan imunisasi rutin anak telah tergerus.

"Dalam persentase, bagian anak yang diimunisasi turun 5 poin persentase menjadi 81 persen. Dengan kata lain, sekitar satu dari lima anak di seluruh dunia tidak sepenuhnya terlindungi dari penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin. Yang mengkhawatirkan, kemunduran selama pandemi terjadi pada akhir dekade ketika, secara umum, pertumbuhan imunisasi anak mengalami stagnasi,” kata UNICEF.

Tak hanya cakupannya yang menurun, tingkat kepercayaan terhadap imunisasi anak juga ikut merosot. UNICEF mengungkapkan, di 52 dari 55 negara yang disurvei, persepsi publik tentang vaksin untuk anak-anak menurun antara 2019 dan 2021. Di beberapa negara penurunannya bahkan hingga 44 persen.

Di Papua Nugini dan Korea Selatan, misalnya, persetujuan terhadap pernyataan “vaksin penting untuk anak-anak” menurun sebesar 44 persen. Penurunan turut terjadi di Ghana, Senegal, dan Jepang. Di Amerika Serikat, tingkat persepsi turun 13,6 poin persentase. Sementara di India, China, dan Meksiko, kepercayaan secara umum terhadap imunisasi tetap sama atau meningkat.

UNICEF mengatakan, data tersebut adalah sinyal peringatan yang mengkhawatirkan dari meningkatnya keraguan terhadap vaksin di tengah arus misinformasi. “Kita tidak bisa membiarkan kepercayaan pada imunisasi rutin menjadi korban lain dari pandemi ini. Jika tidak, gelombang kematian berikutnya bisa lebih banyak anak-anak dengan campak, difteri atau penyakit lain yang dapat dicegah," kata Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russell, dikutip laman UN News.

Dalam laporannya UNICEF menyebut, tingkat kepercayaan terhadap imunisasi dapat dengan mudah berubah. UNICEF juga mengatakan bahwa data atau laporan terbarunya terkait imunisasi anak global mungkin tidak menunjukkan tren jangka panjang. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement