Jumat 28 Apr 2023 00:50 WIB

Cina Evakuasi 1.300 Warganya, Bantu Warga Asing Keluar dari Sudan

Cina telah membantu evakuasi warga dari lima negara.

Evakuasi warga negara asing dari Sudan. Cina telah mengevakuasi sekitar 1.300 warganya dan membantu beberapa warga asing dari lima negara keluar dari Sudan
Foto: AP Photo/Petros Karadjias
Evakuasi warga negara asing dari Sudan. Cina telah mengevakuasi sekitar 1.300 warganya dan membantu beberapa warga asing dari lima negara keluar dari Sudan

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina telah mengevakuasi sekitar 1.300 warganya dan membantu beberapa warga asing dari lima negara keluar dari Sudan sejak pecahnya konflik bersenjata di negara timur laut Afrika itu. Masih ada beberapa warganya yang masih berada di luar Khartoum.

"Sejauh ini kami telah membantu warga dari lima negara untuk meninggalkan Sudan dengan menggunakan kapal Cina," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina (MFA) Mao Ning di Beijing, Kamis, tanpa menyebutkan lima negara itu.

Baca Juga

Pihaknya akan terus melakukan berbagai upaya untuk warga negara lain yang meminta bantuan evakuasi kepada Cina. "Kami telah mengikuti perkembangan situasi dan akan terus melakukan yang terbaik demi keselamatan mereka," ujarnya.

Ia juga menyebutkan sekitar 1.300 warga negara Cina telah dipindahkan ke tempat aman hingga Kamis.

"Beberapa di antaranya sudah meninggalkan Sudan dengan menggunakan kapal perang dan perahu. Beberapa lagi sedang dalam perjalanan menuju negara lain," kata Mao.

Menurut dia, masih ada sebagian kecil warganya yang berada di luar Khartoum, Ibu Kota Sudan. Para diplomat dari kedutaan dan konsulat Cina di Sudan dan negara sekitarnya akan menerima warga negara Cina di pelabuhan perbatasan untuk evakuasi lebih lanjut.

Sebelumnya, Mao memperkirakan sekitar 1.500 warga negara Cina berada di Sudan. "Sejak pecahnya konflik bersenjata di Sudan, kami telah melaksanakan instruksi Presiden Xi Jinping. Kami telah bekerja sepanjang waktu untuk melindungi keselamatan warga negara Cina dan mengatur operasi evakuasi," kata Mao.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement