REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Wakil Direktur Jenderal Wakaf Islam, Najeh Bakirat, mengatakan, negara pendudukan Israel melancarkan perang sistematis untuk mengakhiri kehadiran Islam di Yerusalem. Dia menambahkan bahwa penggerebekan terbaru oleh polisi Israel di Masjid Bab Al-Rahma telah menguji denyut nadi umat Islam sebelum menutupnya secara permanen.
Sebuah kelompok hak asasi memperingatkan, Israel berencana mengubah Masjid Bab Al-Rahma di Yerusalem menjadi sinagog. Masjid Bab Al-Rahma terletak di dalam kompleks Masjid Al Aqsa.
"Pendudukan Israel bekerja untuk memulihkan pengaruhnya dan keamanan mutlak serta kondali administratifnya atas Masjid Al Aqsa," kata Bakirat, kepada surat kabar Gaza Al-Resalah, Rabu (26/4/2023).
"Ada aktivitas militer Israel yang intensif di kompleks Masjid Al-Aqsa selama dua hari terakhir," tambah Bakirat.
Bakirat mengatakan, ini adalah perang komprehensif yang menargetkan demografi, geografi, dan kehadiran Islam di kota suci. Dia menegaskan bahwa pendudukan Israel berencana untuk memperkuat kehadiran Yahudi di bagian timur wilayah pendudukan Yerusalem.
"Ini adalah perang yang menargetkan semua aspek kehidupan di Yerusalem," ujar Bakirat.