Ahad 30 Apr 2023 13:34 WIB

Drone Ukraina Serang Gudang BBM Krimea 

Satu pesawat tak berawak yang menghantam tangki-tangki minyak.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Ferry kisihandi
Prajurit Ukraina menerbangkan drone selama operasi melawan posisi Rusia di lokasi yang dirahasiakan di wilayah Donetsk, Ukraina, Ahad, 4 Desember 2022.
Foto: AP
Prajurit Ukraina menerbangkan drone selama operasi melawan posisi Rusia di lokasi yang dirahasiakan di wilayah Donetsk, Ukraina, Ahad, 4 Desember 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, SEVASTOPOL -- Sebuah serangan pesawat tak berawak atau drone  Ukraina membakar fasilitas penyimpanan bahan bakar Rusia di pelabuhan Krimea, Sevastopol, pada Sabtu (29/4). Serangan ini membuat kebakaran hebat. Asap hitam pekat mengangkasa. 

Gubernur Sevastopol, Mikhail Razvozhaev, mengatakan, hanya satu pesawat tak berawak yang menghantam tangki-tangki minyak. Beruntung api akibat serangan drone itu berhasil dipadamkan sebelum bencana lebih besar terjadi.

"Musuh ingin mengejutkan Sevastopol, seperti biasa, dengan melakukan serangan diam-diam di pagi hari," tulis Razvozhaev di aplikasi Telegram. Petugas pemadam kebakaran Rusia, jelas dia menunjukkan cara mengalahkan kobaran api dan mencegah bencana.

Seorang pejabat intelijen militer Ukraina mengatakan, lebih dari 10 tangki produk minyak dengan kapasitas sekitar 40 ribu ton yang dimaksudkan untuk digunakan oleh Armada Laut Hitam Rusia hancur, demikian dilaporkan RBC Ukraina

Serangan tersebut terjadi ketika Ukraina mempersiapkan serangan balasan yang telah lama dijanjikan untuk mendorong pasukan Rusia mundur dari wilayah yang mereka kuasai sejak menginvasi pada Februari 2022.

Ukraina mengatakan, kontrol atas semua wilayah hukumnya, termasuk Krimea adalah syarat utama kesepakatan damai. Pasukan Rusia menduduki semenanjung tersebut pada 2014.

Moskow menuduh Kiev mengirimkan gelombang pesawat tak berawak dari udara dan laut untuk menyerang Krimea. Ukraina tak memiliki rudal jarak jauh yang dapat menjangkau target seperti di Sevastopol, tetapi telah mengembangkan drone untuk mengatasi jangkauan ini.

Para pejabat Ukraina biasanya tak mengeklaim bertanggung jawab atas ledakan di lokasi militer di Krimea. Namun, terkadang mereka merayakannya dengan menggunakan bahasa halus.

Andriy Yusov, pejabat militer Ukraina, membantah Ukraina melakukan serangan tersebut. Sebaliknya, ia mengatakan kepada RBC, ledakan itu "hukuman Tuhan" atas serangan Rusia di Kota Uman, Ukraina, pada Jumat yang menewaskan 23 orang.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiyy mengatakan, Kiev akan melakukan semua yang dapat dilakukan untuk memastikan mereka yang bertanggung jawab atas serangan di Uman dimintai pertanggungjawaban sesegera mungkin.

sumber : reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement