Selasa 02 May 2023 14:22 WIB

Kontrol Penggunaan Rokok Elektrik, Australia akan Larang Vaping Rekreasional

Sekitar 22 persen warga usia 18-22 tahun di Australia menggunakan rokok elektrik.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
Rokok Elektrik/ Vape
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Rokok Elektrik/ Vape

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA – Pemerintah Australia akan melarang vaping rekreasional dan memperketat aspek lain dari undang-undang (UU) rokok elektrik. Negeri Kanguru berusaha menghalau peningkatan pengguna vape di kalangan remaja.  

“Sama seperti yang mereka lakukan dengan merokok, Big Tobacco telah mengambil produk adiktif lainnya, membungkusnya dengan kemasan mengkilap dan menambahkan rasa untuk menciptakan generasi baru pecandu nikotin,” kata Menteri Kesehatan Australia Mark Butler dalam pidatonya di National Press Club, Selasa (2/5/2023).

Baca Juga

Pemerintah Australia berniat melarang semua vape sekali pakai yang kerap dipasarkan dengan rasa buah-buahan. Australia pun hendak melarang impor vape non-resep dan membatasi kadar nikotin. Tujuannya agar penjualan vape terbatas guna membuat perokok berhenti mengonsumsinya.

Di bawah aturan baru, vape hanya akan dijual di apotek dan memerlukan kemasan 'tipe farmasi'. Menurut Mark Butler, vaping telah menjadi produk rekreasi di Australia. Sebagian besar produk rokok elektrik itu dijual kepada remaja dan anak muda, yang tiga kali lebih mungkin untuk merokok.

“Ini adalah produk yang ditargetkan untuk anak-anak kami, dijual bersama permen dan cokelat batangan. Vaping kini telah menjadi masalah perilaku nomor satu di sekolah menengah. Dan itu juga tersebar luas di sekolah dasar,” ucap Butler.

Tindakan keras dan tegas Pemerintah Australia terhadap produk rokok elektrik didukung kalangan profesional medis. Mereka mendorong pemerintah mengambil langkah-langkah lanjutan untuk mengontrol peredaran produk tersebut.

“Produk vaping nikotin dijual dengan rasa warna-warni dan kami bahkan telah melihat produk yang menampilkan jenis citra yang sama dengan sereal sarapan anak-anak termasuk karakter kartun,” ucap Presiden Royal Australian College of General Practitioners Nicole Higgins.

Menurut data otoritas Australia tahun lalu, sekitar 22 persen warga berusia 18 hingga 24 tahun di negara tersebut telah menggunakan rokok elektrik atau perangkat vaping setidaknya satu kali. Pembelian vape nikotin yang membutuhkan resep membuat pasar ilegal vape di Australia berkembang.

Pemerintah Australia telah menyiapkan anggaran sebesar 234 juta dolar Australia untuk langkah-langkah penanggulangan dan perlindungan terkait tembakau serta vaping. Anggaran federal itu bakal dicairkan pekan depan.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement