Sabtu 06 May 2023 08:36 WIB

Naiknya Kelaparan Dunia Beri Sinyal Pentingnya Hentikan Konflik Global

Pada 2022 ada 258 juta orang di 58 negara yang menghadapi kerawanan pangan akut.

Krisis Pangan (ilustrasi). Dalam laporan yang ditulis Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO)  disebutkan bahwa pada 2022, terdapat sekitar 258 juta orang di 58 negara yang menghadapi kerawanan pangan akut pada tingkat krisis atau tingkat yang lebih buruk.
Foto:

Butuh bantuan kemanusiaan

Selain itu, Tinjauan Kemanusiaan Global 2023 memperkirakan bahwa saat ini ada 1 dari 23 orang di dunia yang membutuhkan bantuan kemanusiaan, jumlah yang meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun 2020.

Diperkirakan pula bahwa hampir 60 persen dari orang-orang kelaparan di dunia tinggal di daerah yang terdampak akan konflik, serta sekitar 80 persen dari krisis pangan di dunia didorong oleh peperangan, persekusi, dan beragam bentuk konflik lainnya. Dapat dilihat pula bahwa hal itu selaras dengan laporan yang telah dikeluarkan oleh FAO.

Dalam laporan tersebut, lebih dari 40 persen populasi global yang menderita kerawanan pangan yang signifikan berasal hanya dari lima negara, yakni Afghanistan, Republik Demokratik Kongo, Ethiopia, Nigeria, dan Yaman.

Afghanistan merupakan negeri yang kerap mengalami konflik terus-menerus sejak abad ke-20, seperti perang melawan pendudukan Uni Sovyet pada 1979-1989, perang saudara pada 1989 hingga awal abad ke-21, hingga diinvasi oleh Amerika Serikat dan sejumlah negara lainnya atas nama "Perang Global melawan Terorisme" (2001-2021).

Republik Demokratik Kongo mengalami perang saudara dari 1996 hingga 2007, serta konflik internal berkelanjutan selama beberapa dekade setelahnya, seperti pembantaian terhadap lebih dari 800 orang di daerah Yumbi pada 16-18 Desember 2018.

Ethiopia juga dalam satu dekade terakhir kerap mengalami sejumlah konflik, seperti serangkaian protes dari suku Oromo sejak 2014, konflik antarwarga selama masa pemerintahan Presiden Abiy Ahmed sejak 2018, hingga terjadinya Perang Tigray pada 2020-2022.

Sedangkan Nigeria kerap mengalami pemberontakan Boko Haram sejak 2009, serta Yaman telah menghiasi berbagai pemberitaan di dunia dengan perang saudara sejak 2014 antara kelompok pergerakan Houthi dengan pemerintahan Yaman yang diakui secara internasional.

Masih berdasarkan laporan FAO, sejumlah populasi di dunia dilanda dengan apa yang disebut FAO sebagai "kelaparan dan kemiskinan, atau tingkat bencana kelaparan akut", atau tingkat kerawanan pangan yang paling parah, dengan lebih dari separuhnya berada di Somalia. Somalia telah mengalami konflik perang saudara sejak 2009 khususnya antara pemerintah dan kelompok Al Shabaab.

Tentu saja, orang-orang yang kelaparan juga tidak hanya terdapat di beberapa negara tersebut, tetapi terjadi di banyak tempat lainnya di dunia, dan sebagian besar disebabkan atau diperkuat oleh adanya konflik.

Untuk itu, berbagai pihak yang sedang terlibat dalam beragam konflik yang sedang menghangat di dunia pada saat ini, juga harus dapat merefleksikan diri secara mendalam mengenai fenomena yang jelas antara munculnya konflik dengan timbulnya kelaparan serta kerawanan pangan global.

Diharapkan mereka dapat mengambil langkah yang bijak dengan berupaya sekerasnya dan sekreatif mungkin untuk dapat menghentikan konflik, karena kemenangan politik atau perang apa pun tidak akan setimpal dengan meningkatnya kelaparan di tengah masyarakat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement