Senin 08 May 2023 20:27 WIB

Kelompok Anti-Monarki Kritik Penangkapan Selama Penobatan Raja Charles

Polisi menangkap ketua kelompok anti-monarki Republic Graham Smith dan puluhan lainny

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Pemimpin kelompok antimonarki Republik dan anggota lainnya dibebaskan dari tahanan setelah berjam-jam ditahan selama penobatan Raja Charles III pada Sabtu (6/4/2023). Sebelumnya polisi menangkap pemimpin Republik Graham Smith, dan 51 orang lainnya di pusat kota London.
Foto: AP
Pemimpin kelompok antimonarki Republik dan anggota lainnya dibebaskan dari tahanan setelah berjam-jam ditahan selama penobatan Raja Charles III pada Sabtu (6/4/2023). Sebelumnya polisi menangkap pemimpin Republik Graham Smith, dan 51 orang lainnya di pusat kota London.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kelompok anti-monarki Inggris mengkritik penangkapan selama penobatan Raja Charles. Mereka mengatakan tidak ada lagi hak berunjuk rasa dengan damai di Inggris setelah puluhan pengunjuk rasa ditangkap dan ditahan.

Polisi menangkap ketua kelompok anti-monarki Republic Graham Smith dan puluhan lainnya di pusat London saat ribuan pendukung kerajaan berkumpul di ibukota. Polisi mengatakan mereka melaksanakan tugas untuk mencegah gangguan berlebihan dalam unjuk rasa.

Baca Juga

Kelompok Republic mengatakan anggotanya sudah mulai dibebaskan pada Sabtu (6/5/2023) malam. Setelah ditahan selama 16 jam lebih.

"Ini penindakan keras yang tampaknya penangkapan sudah ditentukan sebelumnya terlepas dari bukti atau tindakan kami, hak mengajukan unjuk rasa dengan damai di Inggris sudah tidak ada lagi," kata Smith dalam pernyataanya, Senin (8/5/2023).

"Penangkapan-penangkapan ini tidak tentang melindungi rakyat dari bahaya, tapi mengenai melindungi raja dari rasa malu," tambahnya.

Pada Ahad (7/5/2023) malam Kepolisian Metropolitan London mengatakan mereka melakukan 64 penangkapan pada Sabtu atas berbagai pelanggaran. Termasuk mengganggu kedamaian dan berkonspirasi menyebabkan gangguan pada masyarakat.

Satu orang didakwa dengan undang-undang ketertiban umum sementara yang lain dibebaskan dengan jaminan. Pada hari sebelumnya polisi mengatakan mereka memahami kekhawatiran masyarakat mengenai penangkapan ini tapi penangkapan dilakukan berdasarkan informasi para pengunjuk rasa bertekad mengganggu jalannya penobatan.

Pada Jumat (5/5/2023) lalu Kepala kepolisian London Mark Rowley memperingatkan polisi akan mengambil tindakan bila pengunjuk rasa mencoba "mengganggu perayaan dan kebahagian" rakyat. Ia mengatakan "toleransi" pada gangguan akan sangat sedikit.

Polisi Inggris mendapat wewenang lebih untuk mengurangi unjuk rasa dengan undang-undang kepolisian yang diloloskan tahun lalu dan undang-undang ketertiban umum yang berlaku pada 3 Mei.

Dalam peristiwa yang terpisah terjadi bentrokan saat polisi menangkap tiga orang dan menyita sejumlah alarm pemerkosaan. Polisi mengatakan ada informasi intelijen yang menyatakan terdapat rencana mengganggu jalannya penobatan Raja Charles dengan alarm tersebut.

Namun Dewan Westminster mengungkapkan kekhawatiran sukarelawan sudah dilatih skema keamanan malam ikut ditahan.

"Kami sangat khawatir dengan laporan sukarelawan Night Stars ditangkap semalam," kata dewan setempat Aicha Less, seraya menambahkan para sukarelawan telah ditawari dukungan.

"Kami sedang bekerja sama dengan Kepolisian Metropolitan untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi," tambahnya.

Anggota parlemen dari Partai Buruh Wes Streeting menolak memberikan komentar mengenai penangkapan spesifik saat penyelidikan masih berlangsung. Tapi ia mengatakan kepolisian London harus bertanggung jawab apakah pendekatan mereka selama penobatan sudah tepat.

Puluhan ribua orang melihat sekilas Raja Charles dan Ratu Camilla yang naik kereta kuda dalam perjalanan pulang ke Buckingham setelah kebaktian di Westminster Abbey. Tidak semua orang datang mendukung Charles, ratusan pendukung kelompok Republic menyoraki dan membentangkan poster bertuliskan "Bukan Raja Saya."

Menteri Kebudayaan Inggris Lucy Frazer mengatakan ia sangat yakin pada polisi. Ia menambahkan polisi sudah tepat menerapkan langkah yang lebih tegas dalam kegiatan yang berkaitan dengan keamanan nasional.

"Saya pikir secara keseluruhan (polisi) berhasil mendapatkan keseimbangan yang tepat," kata Frazer di stasiun televisi Sky News.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement