REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Kapal-kapal milik milisi maritim Cina mendekati daerah tempat latihan angkatan laut India dan negara-negara ASEAN di Laut Cina Selatan, Senin (8/5/2023). Seorang ahli independen di Vietnam mengatakan, Beijing tampaknya menggunakan milisi untuk mengintimidasi dan mengganggu latihan angkatan laut.
Beijing belum menanggapi pertanyaan Reuters tentang dugaan insiden tersebut dan kemungkinan motifnya. Sementara Pemerintah India dan Vietnam menolak berkomentar.
Fase laut yang berlangsung selama dua hari dari Latihan Maritim ASEAN-India (AIME 2023) dimulai pada Ahad (7/5/2023). Kapal dan pesawat angkatan laut dari India, Vietnam, Thailand, Filipina, Indonesia, dan Brunei ambil bagian dalam latihan tersebut. Seorang sumber yang berbicara dengan syarat anonim mengatakan, mereka berada di Zona Ekonomi Eksklusif Vietnam ketika kapal Cina bergerak ke arah mereka.
Namun, perahu-perahu milisi dan kapal-kapal angkatan laut saling bersilangan tanpa saling berhadapan. Pihak berwenang India sedang melacak pergerakan setidaknya lima kapal milisi. Sebuah kapal penelitian Cina juga mengikuti kapal-kapal ini menuju area yang sama.
Ray Powell, yang memimpin Proyek Myoushu di Laut Cina Selatan di Universitas Stanford, mengatakan, kapal-kapal itu milik armada milisi Qiong Sansha Yu. Milisi tersebut terdiri atas kapal penangkap ikan komersial, yang bekerja dalam koordinasi dengan otoritas Cina untuk tujuan politik di Laut Cina Selatan.
Akan tetapi, Pemerintah Cina di masa lalu menolak keberadaan milisi semacam itu. Manajer The South China Sea Chronicle Initiative (SCSCI), Van Pham, mengatakan, ini bukan pertama kalinya kapal penangkap ikan Cina berada di sekitar Laut Cina Selatan dan mengintimidasi kapal perang negara lain.
"Jadi kemungkinan latihan itu terputus, polanya rusak dan beberapa harus mengubah arah," kata Pham kepada Reuters.
Pham mengatakan, kapal penelitian Cina, Xiang Yang Hong 10, pernah mendekati kapal perang Vietnam yang berpartisipasi pada jarak 10 mil pada satu titik. Latihan militer tersebut adalah Latihan Maritim ASEAN-India pertama (AIME-2023) dan diselenggarakan bersama oleh angkatan laut India dan Singapura.
Beberapa negara tetangga pesisir Cina menuduhnya menggunakan kapal resmi dan milisinya untuk mengganggu dan mengintimidasi kapal penangkap ikan dan militer mereka di Laut Cina Selatan. Selama bertahun-tahun Cina mengklaim kedaulatan atas seluruh Laut Cina Selatan.
Cina selalu begerak cepat terhadap kehadiran militer lain di wilayah tersebut. Hubungan antara India dan Cina mengalami guncangan sejak bentrokan antara tentara mereka di Himalaya pada 2020 yang menewaskan 24 tentara.