REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Serikat buruh kereta Jerman, EVG mengumumkan akan kembali menggelar mogok kerja selama 50 jam dari Ahad (14/5/2023) sampai Selasa (16/5/2023). Setelah perundingan soal gaji dengan operator kereta Deutsche Bahn dan 50 perusahaan kereta lainnya berlarut-larut tanpa resolusi.
Mogok kerja akan dimulai pada Ahad pukul 20.00 dan berakhir pada Selasa pukul 22.00 waktu Greenwich. Aksi ini merupakan gelombang gerakan industrial terbaru di beberapa negara Eropa di tengah krisis biaya hidup yang melampaui pendapatan.
Pada Kamis (11/5/2023) EVG mengatakan mogok kerja "tidak dapat dihindari" karena progres dalam perundingan terlalu lambat. Deutsche Bahn mengungkapkan frustasi dengan gerakan ini. Menurut perusahaan ini aksi ini "tidak tepat" karena mereka berusaha memenuhi permintaan EVG dan menawarkan kenaikan gaji.
Mogok kerja serupa yang digelar bulan April lalu melumpuhkan sebagian besar jaringan kereta Jerman. Serta bertepatan mogok kerja sejumlah serikat pegawai bandara Jerman.
EVG yang mewakili 230 ribu pekerja termasuk 180 ribu pekerja di Deutsche Bahn menginginkan kenaikan gaji sebesar 12 persen atau setidaknya upah tambahan 650 euro per bulan.
Deutsche Bahn menawarkan kenaikan 10 persen bagi pekerja pendapatan rendah dan menengah dan 8 persen untuk pegawai dengan gaji yang lebih tinggi. Tapi akan dinaikan lagi secara bertahap.