Rabu 17 May 2023 09:53 WIB

AS Marah Mantan Pegawai Konsulatnya Ditangkap Rusia dan Dituduh Mata-Mata

Robert Shonov didakwa melakukan spionase

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengutuk keras Rusia karena menangkap Robert Shonov, warga yang pernah bekerja di konsulat AS di Rusia. Shonov telah didakwa melakukan spionase
Foto: Euromaidan Press
Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengutuk keras Rusia karena menangkap Robert Shonov, warga yang pernah bekerja di konsulat AS di Rusia. Shonov telah didakwa melakukan spionase

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengutuk keras Rusia karena menangkap Robert Shonov, warga yang pernah bekerja di konsulat AS di Rusia. Shonov telah didakwa melakukan spionase dan bekerja sama secara terselubung dengan negara asing serta organisasi internasional berbasis di luar negeri.

"AS mengutuk keras penangkapan Robert Shonov yang dilaporkan, mantan karyawan Misi (Diplomatik) AS di Rusia. Tuduhan terhadap Tuan Shonov sepenuhnya tidak berdasar," kata Departemen Luar Negeri (Deplu) AS dalam sebuah pernyataan, Selasa (16/5/2023).

Baca Juga

Juru Bicara Deplu AS Matthew Miller mengungkapkan, Shonov adalah warga Rusia yang pernah bekerja di konsulat AS di Vladivostok selama lebih dari 25 tahun. Saat ini konsulat tersebut telah ditutup.

“Mengikuti perintah Pemerintah Rusia pada April 2021 yang memaksa penghentian semua staf lokal yang dipekerjakan di Misi (Diplomatik) AS untuk Rusia, Shonov dipekerjakan oleh perusahaan yang dikontrak untuk menyediakan layanan ke Kedutaan Besar AS di Moskow dengan kepatuhan ketat terhadap undang-undang dan peraturan Rusia,” kata Deplu AS dalam keterangannya.

Miller menilai penangkapan Shonov oleh otoritas Rusia tak masuk akal. “Satu-satunya peran Shonov pada saat penangkapannya adalah mengumpulkan ringkasan media artikel pers dari sumber media Rusia yang tersedia untuk umum. Dia menjadi sasaran di bawah undang-undang (UU) ‘kerja sama rahasia’, menyoroti penggunaan UU yang semakin represif oleh Federasi Rusia terhadap warganya sendiri,” ucapnya.

Rusia mendakwa Shonov pada Senin (15/5/2023) setelah penangkapannya. Dia dituduh melakukan kejahatan berdasarkan Pasal 275.1 KUHP Rusia tentang menjalin kerja sama rahasia dengan negara asing atau organisasi internasional di luar negeri. Ancaman hukumannya yakni hingga delapan tahun penjara.

Menurut laporan kantor berita Rusia, TASS, Pengadilan Moskow, pada Kamis (18/5/2023), akan mempertimbangkan perpanjangan penahanan Shonov selama tiga bulan. TASS mengungkapkan, saat ini Shonov ditahan di penjara Lefortovo Moskow.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement