Rabu 17 May 2023 13:11 WIB

Ukraina Klaim Berhasil Halau Rudal Kinzhal, Rusia tak Percaya

Rusia justru sebut Kinzhal telah menghancurkan sistem pertahanan rudal Patriot AS

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
FILE - Jet Angkatan Udara Rusia Mikoyan MiG-31K yang membawa rudal balistik berkemampuan nuklir Kh-47M2 Kinzhal terbang di atas Lapangan Merah selama latihan untuk parade militer Hari Kemenangan di Moskow, Rusia, pada 7 Mei 2021. Presiden Rusia Vladimir Ancaman Putin untuk digunakan
Foto: AP/AP
FILE - Jet Angkatan Udara Rusia Mikoyan MiG-31K yang membawa rudal balistik berkemampuan nuklir Kh-47M2 Kinzhal terbang di atas Lapangan Merah selama latihan untuk parade militer Hari Kemenangan di Moskow, Rusia, pada 7 Mei 2021. Presiden Rusia Vladimir Ancaman Putin untuk digunakan

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Ukraina mengklaim menjatuhkan enam rudal hipersonik Rusia, Kinzhal dalam satu malam. Bila benar maka senjata yang Moskow sebut tak terhentikan berhasil dihalau. Kantor berita RIA melaporkan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu membantah klaim tersebut.

Dalam pernyataannya Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan sebuah Kinzhal telah menghancurkan sistem pertahanan rudal dari darat-ke-udara Patriot dari Amerika Serikat (AS).

Baca Juga

"Serangan presisi tinggi rudal hipersonik Kinzhal mengenai sistem rudal anti-pesawat Patriot produksi Amerika Serikat di Kota Kiev," kata Kementerian Pertahanan Rusia, Selasa (16/5/2023).

Dua pejabat pemerintah AS mengatakan sistem Patriot tampaknya mengalami kerusakan tapi tidak hancur. Salah satunya mengatakan pembahasan untuk memperbaikinya sedang dilakukan dan tampaknya sistem pertahanan itu belum akan disingkirkan dari Ukraina.

Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina Valeriy Zaluzhnyi mengatakan pasukannya telah menghalau enam rudal Kinzhal yang ditembakan dari pesawat. Serta sembilan rudal jelajah Kalibr dari kapal di Laut Hitam dan tiga rudal Iskanders yang ditembakan dari darat.

Kantor berita RIA mengutip Shoigu yang mengatakan jumlah rudal yang Ukraina klaim berhasil dihalau biasanya "tiga kali lebih banyak dari rudal yang kami luncurkan."

"Dan mereka selalu meluncurkan jenis rudal yang salah, itulah mengapa mereka tidak mengenainya," kata Shoigu tanpa menjelaskan lebih jauh.

Ini pertama kalinya Ukraina mengklaim telah menghalau tembakan rudal Kinzhal. Bila terkonfirmasi maka akan menunjukkan keefektifan pertahanan udara baru dari Barat. Amerika Serikat dan Uni Eropa telah mengirimkan berbagai senjata untuk membela diri sejak awal invasi Rusia pada Februari 2020 lalu.

Namun Hungaria yang merupakan anggota Uni Eropa dan Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) menolak memberikan bantuan militer ke negara tetangganya, Ukraina. Pada Selasa (16/5/2023) kemarin Hungaria mengatakan telah memblokir dukungan militer Uni Eropa berikutnya ke Ukraina dalam program yang dinamakan Fasilitas Perdamaian Eropa.

Bunyi sirine terdengar di seluruh Ukraina pada Selasa kemarin dan juga terdengar di Ibukota Kiev dan daerah sekitarnya.

"Satu tahun yang lalu kami tidak dapat menembak jatuh sebagian besar rudal teroris, terutama yang balistik," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dalam pidatonya di pada hak asasi Dewan Eropa.

"Dan sekarang saya bertanya satu hal, bila kami mampu melakukannya, apakah ada yang tidak bisa kami lakukan?" tambah Zelenskyy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement