Kamis 18 May 2023 08:59 WIB

Turki Kecam Sampul Majalah Prancis Charlie Hebdo yang Hina Recep Tayyip Erdogan

Majalah Charlie Hebdo memasang sampul kartun Erdogan di dalam bak mandi.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berpidato di markas partai, di Ankara, Turki.
Foto: AP Photo/Ali Unal
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berpidato di markas partai, di Ankara, Turki.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Turki mengecam kartun di sampul majalah Prancis Charlie Hebdo yang menghina Presiden Recep Tayyip Erdogan. Hal ini menyusul pemilihan presiden dan parlemen di negara itu pada 14 Mei.

Juru bicara kepresidenan Ibrahim Kalin menyebut majalah itu 'picisan'. Dia mengatakan bahwa majalah itu sekarang sudah sangat gila danTurki berada di jalur yang benar.

Baca Juga

"Kejahatan terkadang seperti itu, membawa kebaikan," katanya, melansir Anadolu, Kamis (18/5/2023).

"Jangan khawatir CH. Bangsa kami akan memberikan jawaban terbaik, dengan suara keras, pada 28 Mei," kata Kalin di Twitter, mengacu pada pemilihan presiden putaran kedua mendatang.

Meski Erdogan tidak mendapatkan suara mayoritas yang dibutuhkan untuk memenangkan putaran pertama, dia jelas memimpin di putaran itu. Pernyataan Kalin tersebut muncul setelah Charlie Hebdo memasang kartun Erdogan di dalam bak mandi di sampulnya, yang mengacu pada kematian penyanyi populer Claude Francois (Cloclo) pada 1978 akibat tersengat listrik saat berendam.

Direktur Komunikasi Fahrettin Altun juga mengecam majalah tersebut. "Salah satu pusat provokasi, penghinaan, dan penistaan agama yang paling penting di media dunia, publikasi jelek Charlie Hebdo sekali lagi membuktikan kepada dunia betapa menjijikkannya majalah itu dengan karikatur moral dan tidak manusiawi tentang presiden kita," kata Altun.

"Apa pun yang kalian lakukan, kalian tidak bisa mengintimidasi Recep Tayyip Erdogan. Kalian tidak bisa memalingkan kami dari jalan kami," lanjutnya.

Jutaan pemilih mendatangi tempat pemungutan suara pada 14 Mei untuk memilih presiden dan 600 anggota Parlemen Turki. Aliansi Rakyat yang mendukung Erdogan memenangkan mayoritas kursi parlemen, sedangkan pemilihan presiden menuju putaran kedua pada 28 Mei, meski Erdogan memimpin di putaran pertama.

Erdogan dan saingan terdekatnya, Kemal Kilicdaroglu, pemimpin oposisi Partai Rakyat Republik (CHP) dan calon dari koalisi enam partai oposisi Aliansi Bangsa, akan berhadapan di putaran kedua. Pada masa lalu, Charlie Hebdo telah menuai kontroversi dan kecaman dengan mencetak kartun Nabi Muhammad dan awal tahun ini menyoroti gempa bumi Turki pada 6 Februari, yang menewaskan lebih dari 50.000 orang.

sumber : Anadolu/Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement