REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Sebuah situs Katolik melaporkan Paus Fransiskus akan mengirimkan perwakilan perdamaian ke presiden Ukraina dan Rusia untuk mencoba menengahi gencatan senjata. Il Sismografo yang fokus berita-berita Vatikan melaporkan utusan ini merupakan "misi" yang Paus ungkapkan saat ia baru pulang dari Hungaria bulan lalu.
Menurut situs tersebut Kardinal Matteo Zuppi dari Bologna akan terbang ke Kiev untuk bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan kepala Departemen Gereja-gereja Timur Vatikan, Uskup Claudio Gugerotti, dikirim ke Moskow untuk bertemu Presiden Vladimir Putin. Pada Kamis (18/5/2023) Il Sismografo melaporkan dua presiden itu sudah setuju bertemu dengan utusan Paus.
Situs tersebut tidak menyebutkan sumber atau memberikan detail lanjut. Juru bicara Vatikan Matteo Bruni mengatakan ia tidak memberikan komentar mengenai laporan tersebut. Tapi merujuk pernyataan Sekretaris Negara Vatikan Kardila Pietro Parolin baru-baru ini. "Sudah saatnya untuk mengambil inisiatif untuk menciptakan perdamaian di Ukraina," kata Parolin.
Zuppi dan Gugerotti belum dapat dihubungi untuk dimintai komentar dan sumber diplomatik utama mengatakan belum ada yang "konkret". Pada 2003 lalu Paus Yohanes Paulus II juga mengirim utusan ke Washington dan Baghdad dalam upaya gagal untuk menghentikan perang di Irak.
Zelenskyy bertemu dengan Paus Fransiskus pada Sabtu (13/5/2023) lalu tapi ia tidak yakin mediasi Kepausan akan berhasil.
"Dengan segala hormat pada Yang Mulia, kami tidak membutuhkan mediator, kami membutuhkan perdamaian, Putin hanya membunuh, kami tidak butuh bermediasi dengannya," kata Zelenskyy di stasiun televisi Italia.
Saat pulang dari Hungaria pada 30 April lalu Paus memberikan pernyataan menarik tapi membingungkan tentang keterlibatan Vatikan dalam misi mengakhiri perang.
"Sedang ada misi yang berjalan tapi belum diungkapkan ke publik, ketika sudah dipublikasikan, saya akan mengungkapkannya," kata Paus Fransiskus.
Saat itu Ukraina dan Rusia mengatakan mereka tidak mengetahui tentang upaya mediasi Vatikan.