Sabtu 20 May 2023 17:20 WIB

Warga di Kota Dunia Ini Mulai Tinggalkan Mobil dan Beralih ke Sepeda

Pandemi Covid-19 telah mengubah cara aktivitas warga di luar ruangan.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Nidia Zuraya
Pesepeda melintas di jalur sepeda di kawasan Sudirman, Jakarta (ilustrasi).  Warga di sejumlah kota-kota besar dunia mulai menggunakan sepeda sebagai alat transportasi.
Foto:

Washington, AS

Pada tahun 2001, ibu kota AS ini hanya menawarkan jalur sepeda sepanjang 3 mil (5 kilometer), tanpa perlindungan. Pada tahun 2019, jaringan jalur sepeda mencapai 100 mil, dan jumlah pesepeda yang menggunakan sepeda sebagai bagian dari seluruh perjalanan di kota ini meningkat lima kali lipat.

Pada tahun 2020 dan 2021, kota ini meningkatkan panjang jalur sepeda dengan membangun hampir 20 mil (32 km) jalur yang terlindungi, yang jauh lebih aman daripada sekadar jalur bertanda di jalan yang digunakan bersama dengan mobil.

Montreal, Kanada

Sebagai inovator dalam bersepeda di perkotaan sejak akhir 1980-an, Montreal adalah kota besar pertama di Amerika Utara yang mengembangkan jaringan jalur sepeda di jalan raya yang terpisah secara fisik, menurut buku ini. Montreal juga merupakan kota pertama yang memperkenalkan sistem berbagi sepeda berskala besar, dengan sepeda BIXI pada tahun 2009.

Dalam lima tahun sebelum pandemi, jaringan sepeda di Montreal tumbuh 34 persen, mencapai 1.000 km (600 mil). Hampir sepertiganya terdiri dari jalur off-street dan sebagian besar sisanya dipisahkan dengan aman di jalan bersama.

Walikota kota yang pro-sepeda, Valérie Plante, dengan mudah memenangkan pemilihan kembali pada tahun 2021 dengan platform inisiatif ramah lingkungan. Saat ini sedang berlangsung perluasan besar-besaran jaringan jalur sepeda ekspres baru, Réseau Express Vélo atau REV, yang akan melipatgandakan jaringan bersepeda di kota ini dalam waktu empat tahun.

Austin, Texas, AS

Dianggap sebagai kota besar yang paling pro-sepeda di bagian Selatan AS, Austin menggandakan jaringan jalur sepeda terlindung di jalan raya menjadi sekitar 60 mil (97 km) dalam dua tahun pertama Covid. Dari tahun 2010 hingga 2019, kota ini telah melipatgandakan jaringan jalur sepeda di jalan raya menjadi hampir 300 mil (480 km).

Bogota, Kolombia

Bogota adalah sebuah terobosan yang sukses. Dalam beberapa ukuran, lebih dari 9 persen perjalanan di ibu kota dilakukan dengan sepeda, menempatkannya di peringkat teratas secara global dan menjadi model yang dicoba ditiru oleh kota-kota lain di Amerika Latin.

Itu menurut sebuah penelitian yang diterbitkan sebelum timbulnya Covid-19 oleh insinyur sipil Bogota Daniel Rosas-Satizábal dan Alvaro Rodriguez-Valencia. Mereka menghubungkan “peningkatan yang luar biasa dalam jumlah pengendara sepeda” ke kepemimpinan walikota, kelompok advokasi, dan budaya sepeda yang tumbuh seiring dengan kesadaran pejabatnya menganggarkan dana bagi pembuatan jalur sepeda.

 

Saat pandemi merebak, Walikota Claudia Lopez mengubah jalur lalu lintas menjadi jalur sepeda, antara lain, menambahkan 85 km (53 mil) ke jaringan jalur sepeda kota.

 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement