REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Kementerian Luar Negeri Rusia pada Jumat (19/5/2023), mengungkapkan mantan Presiden Barack Obama termasuk di antara 500 warga negara AS yang akan dicekal sebagai tanggapan atas sanksi terbaru yang diumumkan oleh Washington. Moskow juga menolak permintaan terbaru AS untuk akses konsuler untuk reporter Wall Street Journal, Evan Gershkovich yang ditahan Rusia.
Wartawan Wall Street Journal ini ditangkap pada bulan Maret 2023 lalu, karena dicurigai sebagai mata-mata. Langkah Rusia ini dipicu oleh penolakan AS bulan lalu untuk memberikan visa kepada media yang bepergian dengan menteri luar negeri, Sergei Lavrov, ke Perserikatan Bangsa-Bangsa, kata pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan.
"Washington seharusnya sudah belajar sejak lama bahwa tidak ada satu pun serangan permusuhan terhadap Rusia yang tidak akan dihukum," tambah pernyataan itu.
Sebelumnya pada Jumat, Amerika Serikat mengumumkan langkah-langkah hukuman terhadap lebih dari 300 target, yang bertujuan untuk menghukum Rusia atas invasinya ke Ukraina dan mengintensifkan salah satu upaya sanksi terberat yang pernah diterapkan.
"Tindakan hari ini akan semakin memperketat kemampuan Vladimir Putin untuk melancarkan invasi barbarnya dan akan memajukan upaya global kami untuk memotong upaya Rusia untuk menghindari sanksi," ujar Menteri Keuangan AS, Janet Yellen, mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Departemen keuangan mengatakan mereka menjatuhkan sanksi terhadap 22 orang dan 104 entitas yang memiliki hubungan dengan lebih dari 20 negara atau yurisdiksi. Sanksi itu juga termasuk perusahaan-perusahaan yang mengimpor, mengirim atau memproduksi komponen elektronik, semikonduktor, dan mikroelektronika ke Rusia.
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, mengatakan bahwa tindakan pada Jumat itu menargetkan sebuah jaringan internasional yang membeli komponen untuk entitas yang berbasis di Rusia. Blinken mengklaim jaringan ini bertanggung jawab atas pembuatan pesawat tak berawak Orlan, yang digunakan oleh pasukan Rusia dan proksinya di Ukraina.
Di antara target itu jaringan dan agen pengadaan badan intelijen Rusia, termasuk di Liechtenstein dan Belanda. Badan Intelijen Luar Negeri Federasi Rusia juga dijatuhi sanksi.
Departemen Keuangan AS mengatakan bahwa mereka juga menjatuhkan sanksi terhadap lembaga-lembaga pendidikan dan penelitian energi Rusia dalam upaya untuk membatasi kemampuan ekstraktif Rusia di masa depan.