Selasa 23 May 2023 07:35 WIB

Kandidat Capres Sinan Ogan Dukung Erdogan di Pemilu Putaran Kedua

Sinan Ogan memenangkan 5,2 persen suara dalam pemilihan presiden putaran pertama.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Presiden Recep Tayyip Erdogan bertemu capres pesaing Sinan Ogan. Kandidat capres ketiga Sinan Ogan pada Senin (22/5/2023) menyatakan dukungan kepada Presiden Tayyip Erdogan
Foto: @trtworld
Presiden Recep Tayyip Erdogan bertemu capres pesaing Sinan Ogan. Kandidat capres ketiga Sinan Ogan pada Senin (22/5/2023) menyatakan dukungan kepada Presiden Tayyip Erdogan

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Kandidat capres ketiga Sinan Ogan pada Senin (22/5/2023) menyatakan dukungan kepada Presiden Tayyip Erdogan. Langkah ini mengintensifkan tantangan bagi kandidat oposisi Kemal Kilicdaroglu dalam pemungutan suara putaran kedua yang akan digelar pada 28 Mei.

Ogan merupakan seorang nasionalis garis keras yang kurang dikenal di kalangan masyarakat luas sebelum kampanye. Dia memenangkan 5,2 persen suara dalam pemilihan presiden Putaran pertama pada 14 Mei. Raihan suara Ogan mendorong beberapa analis menyebutnya sebagai kingmaker dalam pemilu putaran kedua.

Baca Juga

"Saya menyatakan bahwa kami akan mendukung kandidat Aliansi Rakyat, Recep Tayyip Erdogan di putaran kedua," kata Ogan dalam konferensi pers di Ankara.

Ogan menambahkan, kampanyenya telah menjadikan kaum nasionalis Turki sebagai pemain kunci dalam politik. "Aliansi Bangsa yang dipimpin Kilicdaroglu gagal meyakinkan kami tentang masa depan, sementara keputusan untuk mendukung Erdogan didasarkan pada prinsip perjuangan tanpa henti (melawan) terorisme," kata Ogan.

Erdogan menerima 49,5 persen suara, dan Kilicdaroglu meraih sebesar 44,9 suara dalam pemilu putaran pertama. Sementara koalisi partai yang berkuasa memenangkan mayoritas di parlemen. Hal ini memberikan keuntungan bagi Erdogan ketika dia berusaha untuk memperpanjang pemerintahannya.

Ogan merupakan seorang mantan akademisi. Ogan adalah kandidat presiden dari aliansi partai sayap kanan yang dipimpin oleh Partai Kemenangan, yang dikenal dengan sikap anti-imigran di Turki. 

Dalam wawancara dengan Reuters pekan lalu, Ogan mengatakan tujuannya adalah untuk menghapus dua partai Kurdi dari persamaan politik Turki, serta mendukung nasionalis dan sekuler Turki.

Partai HDP yang pro-Kurdi telah mendukung Kilicdaroglu. Sementara Partai Huda-Par yang Kurdi-Islam mendukung Erdogan.

Kilicdaroglu telah berjanji untuk membatalkan banyak perubahan besar Erdogan pada kebijakan domestik, luar negeri dan ekonomi Turki, termasuk membalikkan program ekonomi yang tidak ortodoks untuk mengatasi krisis biaya hidup. Sementara Erdogan mengatakan, pemilu putaran kedua adalah pemungutan suara untuk stabilitas.

Dalam sebuah wawancara dengan penyiar negara TRT pada Senin malam, Erdogan mengungkapkan rasa senangnya atas dukungan Ogan. Erdogan menambahkan bahwa dia dan Ogan sepakat dalam banyak hal termasuk perang melawan terorisme serta hubungan dengan negara-negara Turki.

“Saya percaya bahwa persatuan kekuatan ini akan bermanfaat bagi negara dan bangsa kita,” kata Erdogan. 

Mengomentari sikap anti-imigran Ogan, Erdogan mengatakan, pemerintahnya sudah memiliki rencana untuk memukimkan kembali 1 juta pengungsi di Suriah. Rencana itu dapat didiskusikan dalam pembicaraan dengan pemerintah Suriah setelah pemilu putaran kedua.

Analis mengatakan, dukungan Ogan seharusnya memberikan dorongan kepada Erdogan, tetapi juga memecah belah pendukung Ogan.  Partai Kemenangan secara terpisah akan mengumumkan sikapnya sendiri pada Selasa (23/5/2023) waktu setempat.

Anggota kecil dari aliansi Ogan, Partai Keadilan, mundur dari blok tersebut pada akhir pekan dan mendukung Kilicdaroglu di putaran kedua. Seorang pendukung Ogan mengatakan, dia tidak akan memberikan suara pada putaran kedua karena dua kandidat yang tersisa tidak menarik.

"Saya memilih Ogan di putaran pertama, tapi saya tidak berencana memilih di putaran kedua. Hati dan pikiran saya mengatakan 'Tidak' kepada kedua kandidat yang bersekutu dengan organisasi teroris," ujar Fidan yang tinggal di Jerman.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement